Freeport Transisi ke Tambang Bawah Tanah, Produksi Tembaga Target 1,2 Juta Ton

Rabu, 19 Februari 2020 - 17:26 WIB
Freeport Transisi ke Tambang Bawah Tanah, Produksi Tembaga Target 1,2 Juta Ton
Freeport Transisi ke Tambang Bawah Tanah, Produksi Tembaga Target 1,2 Juta Ton
A A A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan produksi konsentrat tembaga meningkat pada tahun 2020 ini. Bersasarkan laporan Freeport Indonesia rencana produksi konsentrat tembaga pada 2020 sebanyak 1,2 juta ton lebih besar dibandingkan pada 2019 lalu sebanyak 1 juta ton konsentrat tembaga.

“Produksi itu dari tambang bawah tanah. Tahun ini akan memproduksi 75% dari total produksi sisanya dari stockpile,” ujar Presiden Direktur Tony Wenas saat Rapat Dengar Pendapat Umum dengan DPR Komisi VII, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Menurut dia peningkatan produksi tambang bawah tanah diproyeksikan bakal meningkat sampai 2021, mendatang walaupun secara garis besar proses transisi dari penambangan terbuka beralih ke tambang bawah membuat produksi Freeport mengalami penurunan. Namun, perusahaan menjamin produksi akan terus naik pada 2021 dan kembali normal pada 2022 mendatang.

“Proses transisi yang dimulai sejak 2019 mengalami penurunan produksi 50% dari kapasitas normal. Diharapkan sampai 2021 produksi dapat meningkat mencapai 75-80%. Selanjutnya pada 2022 sudah normal 100% atau mencapai 220.000 ton bijih per hari,” kata dia.

Pihaknya merinci, produksi tambang bawah tanah diambil dari DOZ Block Cave dan DMLZ Block Cave. Perusahaan akan memakai teknik pertambangan yang berbeda dari sebelumnya pada tambang terbuka. Sebab, pada tambang bawah tanah ini perusahaan akan memulai menggali dari bawah.

“Jadi ini tekniknya adalah kami mengambil bijih paling bawah. Berbeda pada tambang open pit yang ketika bijihnya perlu ditaruh batuan penutupnya. Tapi sekarang karena sudah tidak ada grasberg dan beralih ke tambang bawah tanah, maka bijih langsung bisa diambil,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengutarakan bahwa produksi konsentrat tenbaga Freeport ditargetkan naik tahun ini. Adapun kenaikan produksi tersebut didapat dari hasil transisi dari penambangan terbuka menjadi penambangan bawah tanah. “Semoga bisa lebih tahun ini. Tahun ini full underground. Mudah-mudahan bisa,” terang Riza.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8204 seconds (0.1#10.140)