Akhir Pekan, Rupiah Diprediksi Masih Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada Jumat ini diprediksi masih tertekan. Kamis kemarin, pasar spot Bloomberg mencatat rupiah pulang merugi 55 poin atau 0,40% menjadi Rp13.750 per USD.
Head of Economic Research Pefindo, Fikri Permana, menerangkan sentimen negatif terhadap rupiah karena penurunan suku bunga acuan serta harga minyak yang membuat mata uang Garuda tertekan.
"Penurunan BI7DRRR, spread yield SUN dan US treasury, pergerakan harga minyak dunia dan indeks dolar AS akan sangat mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini," ujar Fikri di Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Fikri memprediksi rupiah akan bergerak dikisaran Rp13.670-Rp13.790 per USD. "Pengamatan saya, rupiah masih akan tertekan hari ini, dimana mid point saya berada di Rp13.730 per USD," jelasnya.
Head of Economic Research Pefindo, Fikri Permana, menerangkan sentimen negatif terhadap rupiah karena penurunan suku bunga acuan serta harga minyak yang membuat mata uang Garuda tertekan.
"Penurunan BI7DRRR, spread yield SUN dan US treasury, pergerakan harga minyak dunia dan indeks dolar AS akan sangat mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini," ujar Fikri di Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Fikri memprediksi rupiah akan bergerak dikisaran Rp13.670-Rp13.790 per USD. "Pengamatan saya, rupiah masih akan tertekan hari ini, dimana mid point saya berada di Rp13.730 per USD," jelasnya.
(ven)