Blue Bird Kembalikan 15.884 Barang Tertinggal ke Penumpang
A
A
A
JAKARTA - Sebagai salah satu perusahaan transportasi yang telah memudahkan mobilitas masyarakat Indonesia selama puluhan tahun, Bluebird Group dikenal luas akan kejujuran dan integritas dari setiap pengemudinya, termasuk dalam hal pengembalian barang yang tertinggal di kendaraan Bluebird Group.
“Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1972, Bluebird selalu menempatkan nilai integritas serta kejujuran sebagai sebuah faktor penting yang harus dimiliki oleh masing-masing individu di keluarga besar Bluebird Group, termasuk para pengemudi," ujar Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk Amelia Nasution di Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Amelia menyampaikan bahwa kejujuran menjadi salah satu nilai yang selalu dipegang teguh oleh para pengemudi Bluebird Group sehingga penumpang dapat lebih tenang ketika melakukan perjalanan bersama Bluebird.
"Sepanjang tahun 2019, tercatat sebanyak 15.884 barang yang tertinggal di kendaraan Bluebird Group telah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya," ungkapnya.
Total sebanyak 15.884 barang berharga terdiri dari berbagai macam jenis barang mulai dari laptop, dompet, smartphone dan dokumen penting lainnya seperti paspor.
"Karena jumlahnya tidak sedikit, Bluebird sangat mengapresiasi integritas dan dedikasi yang selalu dijaga oleh seluruh pengemudi Bluebird Group atas upaya mereka dalam mengembalikan barang yang tertinggal kepada para pelanggan," terang Amelia.
Salah satu cerita mengenai barang ketinggalan yang belum lama ini terjadi disampaikan oleh Amelia terkait dengan solidaritas yang diberikan oleh pengemudi Bluebird bernama Bapak Kasirin yang membantu seorang penumpang yang kebingungan karena handphonenya tertinggal di salah satu taksi Bluebird.
Dengan inisiatif dan ketulusan hati, Pak Kasirin menghubungi Customer Service Bluebird dan turut membantu hingga handphone tersebut kembali ke tangan pemilik.
“Kejadian tersebut merupakan contoh nyata bagaimana satu hal kecil yang yang dilakukan karena adanya rasa solidaritas mampu berdampak besar bagi orang lain, seperti apa yang dilakukan oleh Bapak Kasirin,” lanjut Amelia.
Dia juga menambahkan bahwa Bluebird akan terus memberikan sosialisasi kepada pengemudi untuk mengingatkan penumpang agar melakukan pengecekan terakhir sebelum meninggalkan kendaraan guna memastikan tidak ada barang yang tertinggal.
Bagi para penumpang yang merasa memiliki barang tertinggal di armada Bluebird Group dapat langsung melaporkan detil perjalanan termasuk nomor armada yang ditumpangi ke nomor customer service Bluebird yaitu (021) 79171234 untuk area Jabodetabek atau sesuai dengan kota masing-masing.
“Namun bagi para penumpang yang tidak mengingat nomor armada yang ditumpangi, maka dapat memberikan informasi mengenai “jam dan titik naik” untuk kemudian kami lakukan tracking ke armada Bluebird yang melakukan perjalanan dimaksud. Hal ini dapat dilakukan karena semua unit armada Bluebird Group dilengkapi dengan perangkat pelacakan posisi (GPS),” tutup Amelia.
“Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1972, Bluebird selalu menempatkan nilai integritas serta kejujuran sebagai sebuah faktor penting yang harus dimiliki oleh masing-masing individu di keluarga besar Bluebird Group, termasuk para pengemudi," ujar Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk Amelia Nasution di Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Amelia menyampaikan bahwa kejujuran menjadi salah satu nilai yang selalu dipegang teguh oleh para pengemudi Bluebird Group sehingga penumpang dapat lebih tenang ketika melakukan perjalanan bersama Bluebird.
"Sepanjang tahun 2019, tercatat sebanyak 15.884 barang yang tertinggal di kendaraan Bluebird Group telah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya," ungkapnya.
Total sebanyak 15.884 barang berharga terdiri dari berbagai macam jenis barang mulai dari laptop, dompet, smartphone dan dokumen penting lainnya seperti paspor.
"Karena jumlahnya tidak sedikit, Bluebird sangat mengapresiasi integritas dan dedikasi yang selalu dijaga oleh seluruh pengemudi Bluebird Group atas upaya mereka dalam mengembalikan barang yang tertinggal kepada para pelanggan," terang Amelia.
Salah satu cerita mengenai barang ketinggalan yang belum lama ini terjadi disampaikan oleh Amelia terkait dengan solidaritas yang diberikan oleh pengemudi Bluebird bernama Bapak Kasirin yang membantu seorang penumpang yang kebingungan karena handphonenya tertinggal di salah satu taksi Bluebird.
Dengan inisiatif dan ketulusan hati, Pak Kasirin menghubungi Customer Service Bluebird dan turut membantu hingga handphone tersebut kembali ke tangan pemilik.
“Kejadian tersebut merupakan contoh nyata bagaimana satu hal kecil yang yang dilakukan karena adanya rasa solidaritas mampu berdampak besar bagi orang lain, seperti apa yang dilakukan oleh Bapak Kasirin,” lanjut Amelia.
Dia juga menambahkan bahwa Bluebird akan terus memberikan sosialisasi kepada pengemudi untuk mengingatkan penumpang agar melakukan pengecekan terakhir sebelum meninggalkan kendaraan guna memastikan tidak ada barang yang tertinggal.
Bagi para penumpang yang merasa memiliki barang tertinggal di armada Bluebird Group dapat langsung melaporkan detil perjalanan termasuk nomor armada yang ditumpangi ke nomor customer service Bluebird yaitu (021) 79171234 untuk area Jabodetabek atau sesuai dengan kota masing-masing.
“Namun bagi para penumpang yang tidak mengingat nomor armada yang ditumpangi, maka dapat memberikan informasi mengenai “jam dan titik naik” untuk kemudian kami lakukan tracking ke armada Bluebird yang melakukan perjalanan dimaksud. Hal ini dapat dilakukan karena semua unit armada Bluebird Group dilengkapi dengan perangkat pelacakan posisi (GPS),” tutup Amelia.
(ind)