Kartu Prakerja Diprioritaskan untuk Daerah Pariwisata Terdampak Corona

Rabu, 26 Februari 2020 - 15:06 WIB
Kartu Prakerja Diprioritaskan untuk Daerah Pariwisata Terdampak Corona
Kartu Prakerja Diprioritaskan untuk Daerah Pariwisata Terdampak Corona
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah memajukan peluncuran kartu prakerja bagi 2 juta calon penerima yang sebelumnya direncanakan Agustus, menjadi Maret-April 2020. Kartu prakerja itu akan diluncurkan di daerah-daerah pariwisata seperti Bali, Bintan dan Manado yang terdampak wabah virus corona.

"Pemerintah akan me-launch kartu prakerja, kartu prakerja ini untuk 2 juta mereka yang ingin kerja. Dan pemerintah akan mempercepat di bulan Maret April di daerah yang terdampak pariwisata, Bali, Bintan, dan Manado," kata Airlangga di Ruang Fraksi Partai Golkar, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Airlangga menjelaskan, pada mulanya pemerintah akan memberikan uang saku sebesar Rp500.000/bulan selama 6 bulan. Lalu, pemerintah juga akan membantu mereka meningkatkan keterampilan dengan membayarkan uang kursus peningkatan keterampilan sampai sertifikatnya keluar.

Selain itu, Airlangga melanjutkan, pemerintah juga mendorong para pemegang kartu prakerja ini untuk mendapatkan pekerjaan dengan syarat training atau pelatihan di tempat kerja tersebut. Dan pemerintah yang akan membayar biaya pelatihan mereka.

"Kalau juga ada yang akan kita dorong, mereka sudah dapat kerja, tapi perlu di-training tapi diterima kerja dengan syarat training, nah pemerintah yang bayar," ucapnya.

Menurut Airlangga, untuk biaya training ini pemerintah akan membayar langsung karena, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun. "Ini pemerintah bayar langsung, tidak pakai skema super deduction, tetapi pemerintah bayarkan. Dan kita siapkan dana total mendekati Rp10 triliun," bebernya.

Airlangga menambahkan, pemerintah ingin memanfaatkan bonus demografi dengan semaksimal mungkin dengan upaya meningkatkan keterampilan SDM-nya. Sehingga, pertumbuhan ekonomi dan SDM di Indonesia akan lebih baik. "Dengan skill yang tinggi kualitas pertumbuhannya diharapkan akan lebih baik,” harapnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0775 seconds (0.1#10.140)