Dampak Wabah Virus Corona ke Sektor Pelabuhan

Rabu, 26 Februari 2020 - 19:24 WIB
Dampak Wabah Virus Corona ke Sektor Pelabuhan
Dampak Wabah Virus Corona ke Sektor Pelabuhan
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G. Masassya mengatakan, dampak virus Corona memberikan pengaruh terhadap proses distribusi barang pada pelabuhan kelolaannya. Menurut dia, akibat mewabahnya virus corona praktis produksi barang juga menurun.

“Penurunan ada, terutama pada call kapal (keluar-masuk), otomatis trafik kapal menurun terutama di negara-negara Asia Timur,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Menurut dia, antisipasi akan sangat tergantung dari stimulus dalam bentuk relaksasi atau kebijakan yang diberikan pemerintah. “Tapi relaksasi ini juga bergantung dari barang-barang yang diproduksi, orientasinya pada jumlah barang. Kalau barangnya ngak diproduksi di dalam negeri ya insentidnya ngak akan pengaruh. Karena kebanyakan barang-barangnya itu ada yang diproduksi ke China,” ujar dia.

Di sisi lain, Pelindo II sendiri akan mengantisipasi berkurangnya distribusi kapal barang dari dan ke Asia Timur dengan memaksimalkan kapal-kapal barang domestik antar pulau. “Selama ini yang berorientasi ekspor atau impor misalnya kita upayakan diganti dengan distribusi barang antar pulau sehingga kegiatan kepelabuhannya sendiri tetap ada,” ungkapnya.

Dia menambahkan, hingga bulan Februari penurunan arus distribusi barang akibat dampak virus corona mencapai presentase 5%. Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Carmelita Hartoto mengutarakan, terdapat sejumlah sektor transportasi yang terdampak cukup besar akibat virus corona terutama sektor transportasi yang terdampak adalah kegiatan yang berhubungan dengan ekspor energi dan komoditas tujuan Tiongkok, seperti angkutan batu bara.

Terpisah, Carmelita yang juga Ketua Umum DPP INSA menuturkan walaupun kegiatan ekspor batu bara ke Tiongkok masih menggunakan kapal-kapal asing, namun hal ini berpotensi memukul kegiatan transportasi laut penunjang domestik seperti tug & barge, floating crane, dump truck dan stevedoring bongkar muat batu bara di site / port muat di Indonesia.

“Bisnis angkutan batu bara akan terkena dampak lanjutan dari virus corona karena permintaan pengapalan batu bara yang diperkirakan menurun,” ungkapnya kepada SINDO Media.

Begitu juga pada angkutan kontainer domestik yang dinilai akan mengalami penurunan utilisasi. Kondisi ini disebabkan terjadinya penurunan bahan baku yang diekspor ke Tiongkok. Selain itu, sektor transportasi juga terdampak dari penurunan wisawatan asal Tiongkok ke Indonesia. Sehingga bisnis transportasi penunjang pariwisata khususnya transportasi udara dan darat seperi bus dan taksi akan ikut terpukul.

Menurut Carmelita, untuk mengurangi dampak dari virus corona, para pelaku usaha transportasi dapat memitigasi dengan mengurangi armada angkutan yang beroperasi dan frekuensi pelayaran atau penerbangan. “Lain itu, dapat juga mengalihkan kepada kegiatan lain dengan menggali atau memperbesar porsi tujuan selain yang berkaitan dengan tujuan Tiongkok.” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6080 seconds (0.1#10.140)