ITB Berlin Batal, Pebisnis Travel Tetap Optimistis

Minggu, 01 Maret 2020 - 10:32 WIB
ITB Berlin Batal, Pebisnis...
ITB Berlin Batal, Pebisnis Travel Tetap Optimistis
A A A
JAKARTA - Delegasi Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama sejumlah pelaku usaha pariwisata di Tanah Air dalam sepekan ke depan dijadwalkan mengikuti ajang Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin di Jerman pada 4-8 Maret . Namun, rencana ini urung menyusul dibatalkannya penyelenggaraan bursa pariwisata terbesar di dunia itu pada Jumat (28/2).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengaku prihatin dengan pembatalan tersebut. Menurut dia, persiapan keikutsertaan Indonesia termasuk arena Paviliun Indonesia di ITB Berlin sudah hampir rampung.

“Namun kami menghargai keputusan pembatalan yang diambil, karena melindungi kesehatan termasuk langkah antisipasi pencegahan adalah hal prioritas di tengah ancaman mewabahnya virus corona," ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Wishnutama menjelaskan, Indonesia dalam hal ini Kemenparekraf telah mempersiapkan keikutsertaannya dalam pameran pariwisata terbesar di dunia, yang tahun ini rencananya akan diikuti 10.000 peserta pameran dari lebih 180 negara yang diperkirakan akan dihadiri 160.000 pengunjung.

Dalam kegiatan itu pihaknya menyiapkan sejumlah promosi, termasuk membangun paviliun Indonesia dengan konsep yang mencitrakan keindahan di lima destinasi super prioritas pariwisata Indonesia. "Tapi sudah menjadi keputusan organizer, atas keputusan pemerintah negara Jerman kami sangat menghargai," tuturnya.

Atas keputusan ini, delegasi Indonesia yang telah berangkat pada Jumat (28/2) pun telah ditarik untuk segera kembali ke Tanah Air. Delegasi yang bertugas untuk mempersiapkan keikutsertaan Indonesia itu telah tiba di Istanbul, Turki, untuk transit sebelum melakukan perjalanan lanjutan ke Berlin. Begitu pula rombongan delegasi kedua yang rencananya akan berangkat hari ini juga diputuskan untuk tidak diberangkatkan.

Saat ini, pihaknya tengah fokus menjalankan promosi pariwisata dalam negeri sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang telah menyiapkan paket insentif guna menaikkan kinerja pariwisata dalam negeri.

"Pariwisata merupakan sektor yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat. Multiplier effect-nya juga tinggi, sehingga penting bagi kami untuk terus mendorong perkembangan pariwisata dalam negeri," kata Wishnutama.

Terpisah, Vice President Brand and Communication Panorama Group, AB Sadewa, mengatakan, selama bertahun-tahun Panorama sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata selalu berpartisipasi dalam ajang ITB Berlin. "Tim kami kebetulan baru akan berangkat pada Senin besok, jadi kita cancel karena pembatalan dari Berlin Messe," ujarnya kepada SINDOnews.

AB Sadewa menambahkan, pembatalan ITB Berlin yang baru pertama kali terjadi dalam 50 tahunan penyelenggaraannya itu tentu menjadi indikator yang kurang baik bagi pariwisata secara global. Namun, pihaknya tetap optimistis dengan prospek pariwisata ke depan.

"Optimisme harus dibangun supaya kita tidak terlena dengan phobia terhadap corona. Recovery rate juga semakin tinggi, jadi kita berdoa dan berharap agar pariwisata bisa bangkit secara global khususnya Indonesia," tandasnya.

Pada Jumat (28/2) malam Kementerian Kesehatan Federal dan Kementerian Ekonomi Federal Jerman secara resmi telah menyatakan pendapat mereka bahwa ITB Berlin dibatalkan. Otoritas kesehatan yang bertanggung jawab dari distrik Charlottenburg-Wilmersdorf di Berlin memberlakukan batasan yang lebih ketat untuk mengadakan acara tersebut.

Ketua Dewan Pengawas Messe Berlin Wolf-Dieter Wolf mengatakan bahwa tidak pernah dalam 54 tahun sejarah acara ITB Berlin dan Messe Berlin mengalami situasi yang sama.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua peserta pameran dan mitra dari seluruh dunia yang selama ini setia berpartisipasi di ITB Berlin. Kami berharap dapat melanjutkan hubungan terpercaya dengan mitra kami di pasar,” katanya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6584 seconds (0.1#10.140)