Wabah Virus Corona Buka Potensi Pasar Ekspor Baru Bagi Indonesia
A
A
A
BANDUNG - Wabah virus Corona (Covid-19) yang terus menyebar hingga tiga benua dan mencengkram investor diyakini bakal menggerus perekonomian global dan nasional. Namun, dibalik itu diterangkan masih ada potensi bagi Indonesia.
Meski sebelumnya Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1-5,5% ke 5-5,4%. Namun Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI IGP Wira Kusuma mengatakan, ada dampak positif bagi perekonomian Indonesia di tengah wabah virus corona.
"Positifnya, kita bisa memiliki peluang mencari pasar ekspor baru selain China," ujar Wira di Bandung.
Menurutnya selalu ada hal baik atau hikmah dibalik suatu ketidakpastian. "Yang penting adalah bagaimana kita merespons terhadap hal tersebut, sekarang kita bisa punya peluang mencari pasar non tradisional, yaitu tujuan ekspor lain," ungkapnya.
Hal ini terang Wira, akan mendorong Indonesia untuk menjadi lebih inovatif dalam mencari kesempatan-kesempatan yang ada. "Selain itu, kita juga punya peluang memperkuat ekonomi domestik, contohnya memprioritaskan bagaimana meningkatkan daya beli di dalam negeri. Dengan itu, kita bisa survive," terangnya.
Ia juga menambahkan, untuk saat ini lebih baik yang dilakukan menjaga pertumbuhan domestik daripada mencari keuntungan dari luar negeri. Hal ini sejalan dengan berbagai stimulus yang telah diluncurkan pemerintah pada beberapa sektor.
"Bagaimana caranya? Ya menjaga konsumsi dengan menjaga inflasi dan daya beli. BI ada di posisi terdepan menjaga stabilitas tersebut," tegas Wira.
Meski sebelumnya Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1-5,5% ke 5-5,4%. Namun Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI IGP Wira Kusuma mengatakan, ada dampak positif bagi perekonomian Indonesia di tengah wabah virus corona.
"Positifnya, kita bisa memiliki peluang mencari pasar ekspor baru selain China," ujar Wira di Bandung.
Menurutnya selalu ada hal baik atau hikmah dibalik suatu ketidakpastian. "Yang penting adalah bagaimana kita merespons terhadap hal tersebut, sekarang kita bisa punya peluang mencari pasar non tradisional, yaitu tujuan ekspor lain," ungkapnya.
Hal ini terang Wira, akan mendorong Indonesia untuk menjadi lebih inovatif dalam mencari kesempatan-kesempatan yang ada. "Selain itu, kita juga punya peluang memperkuat ekonomi domestik, contohnya memprioritaskan bagaimana meningkatkan daya beli di dalam negeri. Dengan itu, kita bisa survive," terangnya.
Ia juga menambahkan, untuk saat ini lebih baik yang dilakukan menjaga pertumbuhan domestik daripada mencari keuntungan dari luar negeri. Hal ini sejalan dengan berbagai stimulus yang telah diluncurkan pemerintah pada beberapa sektor.
"Bagaimana caranya? Ya menjaga konsumsi dengan menjaga inflasi dan daya beli. BI ada di posisi terdepan menjaga stabilitas tersebut," tegas Wira.
(akr)