RI Positif Corona, YLKI: Penjual Masker Jangan Eksploitasi Harga Gila-gilaan

Senin, 02 Maret 2020 - 15:55 WIB
RI Positif Corona, YLKI:...
RI Positif Corona, YLKI: Penjual Masker Jangan Eksploitasi Harga Gila-gilaan
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta produsen dan penjual produk masker dan hand sanitizer tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan setelah Indonesia dinyatakan positif Corona. Sebelumnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberikan peringatan terhadap penjual dan pedagang jangan mengambil kesempatan di tengah wabah virus Corona dengan menjual masker yang harganya melampaui batas normal.

"Jangan mengeskploitasi masyarakat dengan harga yang gila-gilaan," ungkap Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi di Jakarta, Senin (2/3/2020).

(Baca Juga: Jual Masker Jutaan Rupiah, Pedagang Siap-siap Kena Sanksi)

Karena itu dia meminta masyarakat untuk tetap bersikap tenang dan berhati-hati setelah Indonesia dinyatakan positif Corona oleh Presiden Jokowi hari ini. "Setelah Indonesia dinyatakan positif Corona, YLKI meminta masyarakat untuk waspada dan hati-hati. Namun juga tidak perlu panik dalam memberikan respon," ujar dia.

Apalagi dalam kasus saat ini masyarakat juga tidak perlu berlebihan menggunakan masker dan hand sanitazer. Sebab kepanikan hanya akan mempersulit diri, dan memicu kedua harga produk tersebut melambung tinggi. Kemudian YLKI meminta sikap pemerintah agar bertindak konsisten dalam mengamankan warga yang terpapar dan potensial untuk terpapar.

(Baca Juga: Indonesia Positif Corona, Waspadai Kelangkaan Kebutuhan Barang Pokok)

Pihaknya meminta agar kasus virus Corona, menjadi momen untuk mengajak masyarakat melakukan tindakan promotif preventif, untuk mengutamakan hidup sehat. "Bukan hanya sekadar cuci tangan dengan sabun, tapi masyarakat juga harus digalakkan agar tidak merokok," tambahnya.

Sekretaris YLKI Agus Suyanto juga menambahkan agar produsen dan penjual masker dan hand sanitizer tidak mengambil untung berlebihan. Karena saat ini merupakan kondisi force majeure atau kondisi di luar kemampuan manusia. "Produsen harus tetap menjual sewajarnya karena ini adalah force majeure skala internasional sehingga kita semua harus berempati. Dan perlu juga pengawasan di pasar agar tidak muncul masker tanpa standar SNI yang jelas," ujar Agus menambahkan.

Sementara untuk para konsumen juga harus cerdas membeli produk masker dan hand sanitizer. Tidak perlu membeli berlebihan dan menimbun barang. Tujuannya supaya demand dan supply tetap terjaga. "Konsumen harus berhati-hati tapi juga cerdas. Tidak perlu panik berlebihan," terangnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2091 seconds (0.1#10.140)