Kurs Rupiah Kembali Tertekan Saat Yen Jepang Menanjak Naik

Selasa, 03 Maret 2020 - 17:29 WIB
Kurs Rupiah Kembali...
Kurs Rupiah Kembali Tertekan Saat Yen Jepang Menanjak Naik
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Selasa (3/3/2020) ditutup kembali tertekan setelah sempat membaik hingga sesi siang tadi. Tergelincirnya mata uang Garuda hari ini mengiringi penguatan Yen Jepang yang dinilai mata uang safe haven terhadap dolar AS.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah kembali melemah pada level Rp14.275/USD di akhir sesi atau turun tipis dari penutupan sebelumnya Rp14.260/USD. Laju negatif kurs rupiah bergerak pada kisaran Rp14.215 sampai dengan Rp14.409/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga menyusut menjadi Rp14.282 per USD dari sesi penutupan kemarin yang bertengger di Rp14.265/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara Rp14.202-Rp14.283/USD.

Sementara berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga sesi sore terlihat menujukkan pelemahan yakni Rp14.235/USD. Raihan tersebut terjadi saat tekanan global masih membayangi pergerakan mata uang Garuda usai kemarin bertengger pada posisi Rp14.207/USD.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau ke posisi Rp14.222 per USD untuk mengakhiri perdagangan dengan lanjutan perbaikan. Posisi ini memperlihatkan rupiah bangkit usai kemarin berada di Rp14.413/USD.

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, mata uang safe-haven seperti Yen Jepang dan Franc Swiss memperoleh dorongan saat berhadap dengan dolar AS pada perdagangan, Selasa hari ini. Investor masih menakar kelonggaran moneter sejauh mana dapat memerangi kerusakan ekonomi dari wabah virus corona.

Dolar turun sebanyak 0,5% menjadi 107,67 saat berhadapan dengan Yen Jepang. Setelah Franc Swiss melaporkan, bahwa pernyataan G7 tidak memiliki janji fiskal atau moneter. Namun bank sentral Eropa mengatakan sudah siap untuk mengambil langkah untuk melawan efek virus, Euro jatuh dari level tertinggi lima pekan pada hari ini.

Indeks dolar tercatat 0,1% lebih tinggi pada posisi 97,641 terhadap mata uang utama lainnya. Sedangkan Dolar Australia memperoleh dorongan setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memotong suku bunga 25 basis poin, seperti yang diantisipasi.
(akr)
Berita Terkait
Nilai Tukar Rupiah Melemah
Nilai Tukar Rupiah Melemah
Balik Arah, Rupiah Menguat...
Balik Arah, Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.251 Sore Ini
Nilai Tukar Rupiah Melemah...
Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp15.036
Rupiah Tertekan Meski...
Rupiah Tertekan Meski Indeks Dolar AS Melemah
Dollar AS Masih Tidak...
Dollar AS Masih Tidak Berdaya, Rupiah Seharusnya Bisa Menguat
Rupiah Lemas di Awal...
Rupiah Lemas di Awal Sesi, Hanya Naik Tipis ke Rp14.907/USD
Berita Terkini
Perdana, PT Ceria Berhasil...
Perdana, PT Ceria Berhasil Produksi Ferronickel
39 menit yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management Mendorong Program Dana Abadi di Seluruh Kampus Indonesia
1 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management dan Universitas Binawan Teken MoU Endowment Fund Dukung Beasiswa
2 jam yang lalu
Efek Tarif AS, Sejumlah...
Efek Tarif AS, Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi
2 jam yang lalu
BNI Cetak Laba Bersih...
BNI Cetak Laba Bersih Rp5,4 T di Awal 2025, Kredit dan Tabungan Tumbuh Solid
3 jam yang lalu
PCP Raih Standar Internasional...
PCP Raih Standar Internasional Tertinggi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3 jam yang lalu
Infografis
Batas Aman Makan Kue...
Batas Aman Makan Kue Lebaran Biar Berat Badan Tidak Naik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved