Perangi Dampak Virus Corona, IMF Siapkan Paket Bantuan USD50 Miliar
A
A
A
WASHINGTON - Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan telah menyiapkan paket bantuan sebesar USD50 Miliar sebagai dukungan terhadap negara yang terkena dampak wabah virus corona. IMF juga memperingatkan bahwa virus corona yang bermula dari Wuhan, China telah mendorong pertumbuhan ekonomi global tahun ini di bawah level tahun lalu.
Seperti dilansir BBC, Kamis (5/3/2020) langkah darurat telah disiapkan banyak negara ketika virus corona menyebar dengan cepat di luar China hingga ke lebih dari 70 negara. Pekan ini, pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia telah mengambil tindakan untuk meringankan dampak ekonomi dari virus corona.
IMF mengatakan telah menyiapkan dana untuk membantu masyarakat miskin dan berpenghasilan menengah dengan sistem kesehatan yang lemah menanggapi epidemi. Pada saat yang sama IMF mengutarakan, penyebaran virus corona telah menghapus harapan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat tahun ini dan mendorong pertumbuhan tahun 2020 pada level paling lambat sejak krisis keuangan di 2008.
Tapi Managing Director IMF Kristalina Georgieva memperingatkan, bahwa sulit untuk meramalkan betapa besar efek yang ditimbulkan dari virus corona. "Pertumbuhan global di 2020 akan lebih rendah dari tahun lalu, tapi seberapa jauh itu akan jatuh dan berapa lama dampaknya masih sulit untuk memprediksi," ujar Kristalina Georgieva.
Dia juga menolak, untuk mengatakan apakah bila krisis kesehatan meningkat bisa mendorong perekonomian dunia menjadi resesi. Sementara itu langkah terbaru, telah disiapkan oleh badan keuangan global, pemerintah dunia dan bank sentral untuk melindungi ekonomi dari dampak wabah corona.
Pada hari Selasa, kemarin waktu setempat tercatat The Fed alias Bank Sentral AS telah memangkas suku bunga sebagai tanggapan terhadap meningkatnya keprihatinan tentang dampak ekonomi dari virus corona. Dalam tingkat darurat pertama yang dipangkas sejak krisis keuangan 2008, Federal Reserve AS menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin ke kisaran 1% sampai 1,25%.
Selanjutnya pada saat yang sama, baik Australia dan Malaysia juga memotong suku bunga sebagai tanggapan terhadap wabah. Sedangkan Menteri Keuangan dari negara G7 berjanji untuk menggunakan semua alat kebijakan yang sesuai " untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona.
Pekan ini, Bank Dunia juga berkomitmen memberikan bantuan senilai USD12 miliar untuk negara-kota berkembang yang tengah bergulat memerangi penyebaran virus corona. Paket darurat ini termasuk pinjaman dengan bunga rendah, hibah dan bantuan teknis. "Apa yang kita coba lakukan adalah membatasi transmisi penyakit," ujar Presiden Bank Dunia David Malpass kepada BBC.
Selanjutnya di Inggris, harapan yang berkembang bahwa Bank of England dapat segera mengikuti Fed dengan mengumumkan pemangkasan suku bunga, sementara Kanselir baru, Rishi Sunak dapat menggunakan anggaran pekan depan untuk mengumumkan dukungan keuangan bagi sektor bisnis di Inggris yang memerangi dampak wabah virus corona.
Seperti dilansir BBC, Kamis (5/3/2020) langkah darurat telah disiapkan banyak negara ketika virus corona menyebar dengan cepat di luar China hingga ke lebih dari 70 negara. Pekan ini, pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia telah mengambil tindakan untuk meringankan dampak ekonomi dari virus corona.
IMF mengatakan telah menyiapkan dana untuk membantu masyarakat miskin dan berpenghasilan menengah dengan sistem kesehatan yang lemah menanggapi epidemi. Pada saat yang sama IMF mengutarakan, penyebaran virus corona telah menghapus harapan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat tahun ini dan mendorong pertumbuhan tahun 2020 pada level paling lambat sejak krisis keuangan di 2008.
Tapi Managing Director IMF Kristalina Georgieva memperingatkan, bahwa sulit untuk meramalkan betapa besar efek yang ditimbulkan dari virus corona. "Pertumbuhan global di 2020 akan lebih rendah dari tahun lalu, tapi seberapa jauh itu akan jatuh dan berapa lama dampaknya masih sulit untuk memprediksi," ujar Kristalina Georgieva.
Dia juga menolak, untuk mengatakan apakah bila krisis kesehatan meningkat bisa mendorong perekonomian dunia menjadi resesi. Sementara itu langkah terbaru, telah disiapkan oleh badan keuangan global, pemerintah dunia dan bank sentral untuk melindungi ekonomi dari dampak wabah corona.
Pada hari Selasa, kemarin waktu setempat tercatat The Fed alias Bank Sentral AS telah memangkas suku bunga sebagai tanggapan terhadap meningkatnya keprihatinan tentang dampak ekonomi dari virus corona. Dalam tingkat darurat pertama yang dipangkas sejak krisis keuangan 2008, Federal Reserve AS menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin ke kisaran 1% sampai 1,25%.
Selanjutnya pada saat yang sama, baik Australia dan Malaysia juga memotong suku bunga sebagai tanggapan terhadap wabah. Sedangkan Menteri Keuangan dari negara G7 berjanji untuk menggunakan semua alat kebijakan yang sesuai " untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona.
Pekan ini, Bank Dunia juga berkomitmen memberikan bantuan senilai USD12 miliar untuk negara-kota berkembang yang tengah bergulat memerangi penyebaran virus corona. Paket darurat ini termasuk pinjaman dengan bunga rendah, hibah dan bantuan teknis. "Apa yang kita coba lakukan adalah membatasi transmisi penyakit," ujar Presiden Bank Dunia David Malpass kepada BBC.
Selanjutnya di Inggris, harapan yang berkembang bahwa Bank of England dapat segera mengikuti Fed dengan mengumumkan pemangkasan suku bunga, sementara Kanselir baru, Rishi Sunak dapat menggunakan anggaran pekan depan untuk mengumumkan dukungan keuangan bagi sektor bisnis di Inggris yang memerangi dampak wabah virus corona.
(akr)