Sri Mulyani Rayu Pengusaha Gunakan Pinjaman Perbankan

Jum'at, 06 Maret 2020 - 06:31 WIB
Sri Mulyani Rayu Pengusaha Gunakan Pinjaman Perbankan
Sri Mulyani Rayu Pengusaha Gunakan Pinjaman Perbankan
A A A
JAKARTA - Penyebaran virus corona secara global telah menekan perekonomian. Di sisi lain, para pengusaha juga memilih langkah wait and see dalam melakukan ekspansi bisnis. Alhasil, perputaran ekonomi semakin melambat.

Agar ekonomi tidak tertekan lebih dalam, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merayu para pengusaha agar menggunakan pinjaman yang ditawarkan oleh perbankan.

Rayuan Sri Mulyani kepada para pengusaha, datang dari hasil pertemuan Menkeu dengan para petinggi perbankan di Gedung Bank Indonesia. Para bankir menyampaikan keluhannya, dimana para pengusaha enggan diberikan pembiayaan oleh perbankan meski ditawari oleh perbankan.

"Mereka (perbankan) menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan memang melakukan kehati-hatian yang meningkat dari sisi investasi, jadi mereka scaling down. Mereka (perusahaan) bahkan ditawari pinjaman, bilangnya enggak dulu, karena saya akan melihat lingkungan ekonominya yang dianggap memiliki risiko dari pelemahan global. Karena itu, saya menarik pengusaha agar menggunakan pinjaman perbankan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Adapun komponen utama pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditopang dari konsumsi masyarakat. Namun ini juga melemah. Demikian pula kegiatan investasi atau pembentukan modal tetap bruto juga pertumbuhannya hanya sekitar 4%.

Jika kegiatan bisnis dan investasi dari pengusaha menurun, maka ekonomi tahun ini bisa lebih rendah dari realisasi tahun 2019. Bahkan kinerja ekspor Indonesia bisa mengalami kontraksi. Demikian pula kinerja impor turut mengalami pelemahan signifikan.

"Mungkin kalau impor negatif kita anggapnya bagus, namun kalau kita melihat komponen impornya ternyata mayoritas raw material di luar impor barang konsumsi. Maka ini juga confirm bahwa ekonomi kita sedang dalam posisi berhati-hati untuk ekspansi karena banyak produksi yang menurunkan impor bahan bakunya," kata Sri Mulyani.

Karena itu, kata dia, pemerintah akan terus menggelontorkan banyak stimulus, baik dari sisi fiskal maupun moneter untuk mendongkrak optimisme pelaku usaha. Namun, dengan adanya wabah corona di awal tahun 2020, optimisme pelaku usaha bukannya pulih malah semakin melemah.

"Memasuki tahun 2020, kita berharap recovery terutama dikaitkan dengan banyak negara sudah menggunakan stimulus moneter fiskal, diharapkan ada confidence, ternyata 2020 tidak sampai satu bulan corona virus. Jadi tahun 2020, kita harus berhati-hati," pintanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5687 seconds (0.1#10.140)