Inpex Kantongi Izin Lahan 1.000 Hektar Bangun Kilang LNG Masela

Senin, 09 Maret 2020 - 15:05 WIB
Inpex Kantongi Izin...
Inpex Kantongi Izin Lahan 1.000 Hektar Bangun Kilang LNG Masela
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berupaya mendorong pengembangan proyek LNG Abadi Blok Masela.

Saat ini, proyek tersebut telah mendapatkan rekomendasi izin lahan seluas 1.000 hektar (ha) dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk membangun fasilitas kilang LNG Masela.

“Pemprov melalui Gubernur Maluku telah mengeluarkan rekomendasi lahan seluas 900 hingga 1.000 ha. Digarapkan dengan rekomendasi izin lahan tersebut dapat mengakomodasi pengolahan gas sebesar 9,5 juta ton per annum (MTPA),” ujat Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Menurut dia, proses pembebasan lahan dan perizinan biasanya menjadi momok dalam berinvestasi. Namun, untuk proyek LNG Abadi Blok Masela, pihaknya selalu berdiskusi dan menyakinkan Gubernur Maluku agar mendukung proses pembebasan lahan.

Adapun Gubernur Maluku, kata dia, telah membantu dan memberikan banyak kemudahan. Melalui koordinasi yang cukup baik dengan pemerintah daerah proses pengadaan lahan untuk proyek LNG Abadi Masela telah akhirnya didapatkan.

“Misalnya kemarin waktu kami mengajukan rekomendasi penggunaan lahan kehutanan dari Gubernur Maluku cuma satu minggu selesai. Lebih cepat dari yang direkomendasikan,” tandas dia.

Dia mengatakan bahwa percepatan perizinan dan pengadaan lahan merupakan komitmen bersama antara SKK Migas bersama Gubernur Maluku supaya pembangunan proyek LNG Abadi Masela dapat segera berjalan. Rencananya proyek strategis nasional tersebut dapat dimulai pada 2021 mendatang.

“Kami terus membahas terkait pembahasan lahan dan kesiapan tenaga kerja lokal. Rencananya pembangunan infrastruktur Blok Masela sudah dimulai 2021,” kata dia.

Dia mengatakan bahwa dukungan Gubernur Maluku untuk melakukan percepatan pembangunan proyek LNG Abadi Madela akan memberikan dampak positif bagi industri hulu migas secara keseluruhan.

Percepatan pemberian izin lahan pengembangan fasilitas kilang LNG Masela diharapkan dapat meyakinkan investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia.

“Ini merupakan upaya untuk mewujudkan visi 1 juta barel pada 2030 mendatang. Sehingga harus didukunb iklim investasi yang baik,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail akan mendukung upaya percepatan pembangunan Blok Masela. Pihaknya tidak akan mempersulit proses perizinan, dan akan terlibat dalam upaya pembebasan lahan.

Bahkan, pihaknya telah memberikan izin bagi penggunaan lahan kehutanan yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi berupa kilang LNG proyek Abadi Blok Masela.

“Kepentingan Maluku agar proyek strategis nasional ini bisa berjalan karena akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah, sekaligus membuka lapangan pekerjaan. Kita harus optimis, proyek Blok Masela akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan daerah Maluku,” ujar dia.

Sebagai informasi, selain fasilitas kilang, Inpex selaku operator Blok Masela juga akan membangun gas pipa untuk kapasitas sebesar 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Adapun ke depan ada empat fasilitas utama yang akan dibangun Inpex.

Saat ini, Inpex masih melakukan survei amdal di fasilitas kilang LNG di darat dan FPSO (Floating Production Storage and Offloading). Proses survei amdal sudah dilakukan Inpex sejak November 2019 lalu. Diperkirakan survei Amdal akan rampung dalam setahun mendatang, setelah melalui survei di musim kemarau dan hujan.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)