Jaga Daya Beli Saat Wabah Covid-19, Pemerintah Siapkan Paket Stimulus Market
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah mengambil langkah antisipasi untuk tetap mempertahkan daya beli masyarakat di tengah mewabahnya virus corona (Covid-19) di Tanah Air. Upaya itu adalah dengan menyiapkan paket stimulus market.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kebijakan stimulus market tersebut masih dibahas oleh Kementerian Keuangan, sehingga Ia belum bisa merinci stimulus market tersebut. “Kami lagi menyiapkan satu stimulus untuk menggerakan UMKM, tapi lagi dibahas sama Menteri Keuangan,” ungkap Teten usai membuka Indocraft 2020 di Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Teten mengakui isu covid-19 tidak memberi dampak signifikan terhadap UMKM. Meski begitu menurut Teten, agar usahanya tetap berkelanjutan, momentum ini harus dijakan sebagai peluang bagi UMKM untuk mengsubtitusi produk-produk impor.
“Misalnya kita banyak impor dari China, dari luar negeri seperti buah, sayur, jamur dan ini bisa kita gantikan pasar dalam negeri dengan produk-produk tropis yang saya kira banyak,” kata Teten.
Di sisi lain, Teten mengatakan dampak covid-19 ini jangan sampai membuat daya beli masyarakat menurun khususnya terhadap produk-produk UMKM. Oleh karena itu, pemerintah akan mengupayakan agar daya beli masyarakat tetap dipertahankan.
“Kalau produknya tidak ada yang beli, meski digelontorkan pembiayaan (UKM) juga akan mati. Justru yang kita gairahkan misalnya yang tadinya ekspor disubtitusi oleh belanja di dalam negeri,” papar Teten.
Untuk memastikan masyarakat membeli produk UKM, lanjut dia salah satunya melalui penyelenggaraan pameran, seperti Indocraft 2020 ini. Tapi yang tidak kalah terpenting baginya memastikan suplai produk UKM ke market tetap terjaga.
“Kita tahu bahwa kita punya produk yang unggul, kita punya pengrajin yang luar biasa dan di tengah situasi wabah virus corona masih tetap terselenggara. Ini luar biasa dan pemerintah berharap kegiatan-seperti seperti ini terus diadakan,” ucap Teten.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kebijakan stimulus market tersebut masih dibahas oleh Kementerian Keuangan, sehingga Ia belum bisa merinci stimulus market tersebut. “Kami lagi menyiapkan satu stimulus untuk menggerakan UMKM, tapi lagi dibahas sama Menteri Keuangan,” ungkap Teten usai membuka Indocraft 2020 di Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Teten mengakui isu covid-19 tidak memberi dampak signifikan terhadap UMKM. Meski begitu menurut Teten, agar usahanya tetap berkelanjutan, momentum ini harus dijakan sebagai peluang bagi UMKM untuk mengsubtitusi produk-produk impor.
“Misalnya kita banyak impor dari China, dari luar negeri seperti buah, sayur, jamur dan ini bisa kita gantikan pasar dalam negeri dengan produk-produk tropis yang saya kira banyak,” kata Teten.
Di sisi lain, Teten mengatakan dampak covid-19 ini jangan sampai membuat daya beli masyarakat menurun khususnya terhadap produk-produk UMKM. Oleh karena itu, pemerintah akan mengupayakan agar daya beli masyarakat tetap dipertahankan.
“Kalau produknya tidak ada yang beli, meski digelontorkan pembiayaan (UKM) juga akan mati. Justru yang kita gairahkan misalnya yang tadinya ekspor disubtitusi oleh belanja di dalam negeri,” papar Teten.
Untuk memastikan masyarakat membeli produk UKM, lanjut dia salah satunya melalui penyelenggaraan pameran, seperti Indocraft 2020 ini. Tapi yang tidak kalah terpenting baginya memastikan suplai produk UKM ke market tetap terjaga.
“Kita tahu bahwa kita punya produk yang unggul, kita punya pengrajin yang luar biasa dan di tengah situasi wabah virus corona masih tetap terselenggara. Ini luar biasa dan pemerintah berharap kegiatan-seperti seperti ini terus diadakan,” ucap Teten.
(akr)