Erick Thohir Belum Ingin Tambah Porsi Buyback Saham BUMN

Kamis, 12 Maret 2020 - 19:43 WIB
Erick Thohir Belum Ingin...
Erick Thohir Belum Ingin Tambah Porsi Buyback Saham BUMN
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sinyal tidak akan menambah porsi buyback saham perusahaan pelat merah. Hal ini terkait dengan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok 5,01 persen ke posisi 4.895 dan BEI sempat melakukan penghentian sementara (trading halt) selama 30 menit.

"Tidak. Kita kan kembali, konsekuensinya harus jaga keuangan perusahaan. Kalau perusahaan lagi lemah diharapkan buyback, nanti enggak produktif," ujar Menteri BUMN Erick Thohir di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Selain keterbatasan keuangan perusahaan BUMN, Ia menerangkan proses buyback yang telah diperintahkan sebelumnya hingga saat ini masih berjalan. Oleh karena itu, hal tersebut tidak bisa terus menerus dilakukan. "Namanya buyback bukan berarti diperintahkan uangnya langsung dihabiskan, proses dari buyback terus berjalan," katanya.

Sebelumnya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, aksi buyback saham ditentukan oleh dua faktor, yaitu waktu dan kondisi keuangan perseroan. Dari sisi waktu, aksi buyback yang menggunakan kas perusahaan bersifat taktis.

Mantan direktur utama Bank Mandiri itu mengatakan, pemerintah telah meminta 12 BUMN menyiapkan dana Rp8 triliun untuk buyback saham. Aksi korporasi itu penting agar harga saham BUMN lebih stabil di tengah gejolak. Kedua belas BUMN tersebut masing-masing BRI, BNI, Bank Mandiri, Jasa Marga, Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, PT PP, Jasa Marga, Antam, Bukit Asam, dan Timah.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6497 seconds (0.1#10.140)