Dampak Corona Tidak Buat Pembangunan Ibu Kota Baru Ditunda
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menegaskan dampak wabah corona tidak akan menganggu pembangun ibu kota baru. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga, memastikan desain dasar kawasan ibu kota baru di kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bakal rampung pada pertengahan tahun ini. Sehingga pembangunan ibu kota baru tidak akan ditunda.
"Desain dasar akan selesai pertengahan tahun ini. Jadi enggak ada yang tertunda. Semua sesuai jadwal," ujar Danis di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Danis menjelaskan pihaknya telah ditugaskan untuk menggelar sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara. Nantinya konsep dari semua pemenang lomba akan disinergikan dalam rangka finalisasi desain urban.
Dia menyebut, finalisasi desain urban ibu kota negara ini telah dijadwalkan pada periode Januari hingga Juli 2020, dengan kriteria rancangan yang harus mencakup sejumlah aspek.
"Misalnya seperti aspek yang mencerminkan identitas bangsa, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan berstandar internasional," jelasnya.
Selain itu, lanjut Danis, pihaknya juga telah membentuk tim untuk memfinalisasi urban desain, dari para pemenang sayembara Gagasan Desain Ibu Kota Negara.
"Kami targetkan akan selesai pada pertengahan tahun, yaitu sekitar bulan Mei atau Juli 2020, agar nantinya bisa segera disampaikan ke Presiden. Sehingga diharapkan sekitar akhir tahun 2020, sudah bisa dilakukan groundbreaking di IKN tersebut," jelasnya.
Nantinya tahapan proses pemindahan ibu kota negara akan dilakukan secara bertahap, yang akan mulai dilakukan secara gradual pada tahun 2024 hingga tahun 2045 mendatang.
"Desain dasar akan selesai pertengahan tahun ini. Jadi enggak ada yang tertunda. Semua sesuai jadwal," ujar Danis di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Danis menjelaskan pihaknya telah ditugaskan untuk menggelar sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara. Nantinya konsep dari semua pemenang lomba akan disinergikan dalam rangka finalisasi desain urban.
Dia menyebut, finalisasi desain urban ibu kota negara ini telah dijadwalkan pada periode Januari hingga Juli 2020, dengan kriteria rancangan yang harus mencakup sejumlah aspek.
"Misalnya seperti aspek yang mencerminkan identitas bangsa, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta mewujudkan kota yang cerdas, modern, dan berstandar internasional," jelasnya.
Selain itu, lanjut Danis, pihaknya juga telah membentuk tim untuk memfinalisasi urban desain, dari para pemenang sayembara Gagasan Desain Ibu Kota Negara.
"Kami targetkan akan selesai pada pertengahan tahun, yaitu sekitar bulan Mei atau Juli 2020, agar nantinya bisa segera disampaikan ke Presiden. Sehingga diharapkan sekitar akhir tahun 2020, sudah bisa dilakukan groundbreaking di IKN tersebut," jelasnya.
Nantinya tahapan proses pemindahan ibu kota negara akan dilakukan secara bertahap, yang akan mulai dilakukan secara gradual pada tahun 2024 hingga tahun 2045 mendatang.
(ven)