Pasar Keuangan Anjlok, Ekonom: Sudah Masuk Mini Krisis
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar rupiah belakangan ini, menandakan sudah memasuki masa mini krisis.
Apalagi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis lalu dan Jumat hari ini melakukan penghentian perdagangan sementara (trading halt).
"Anjloknya IHSG yang kemudian mendorong BEI menghentikan perdagangan saham mengindikasikan terjadinya mini krisis di pasar keuangan. Ini disebabkan persepsi dari sentimen negatif investor bukan karena kinerja riil emiten," terang Piter kepada SINDOnews, Jumat (13/3/2020).
Lanjut dia, sentimen negatif ini kemudian berdampak terhadap harga saham yang terjun bebas.
Menurut Piter, pasar saham berpotensi pulih bilamana kekhawatiran terhadap virus corona mereda. "Jadi selama belum ditemukan anti virus corona, pasar saham akan terus bergejolak. Jika sudah ada pencegahnya, pasar saham akan kembali bergerak naik," ujarnya.
Apalagi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis lalu dan Jumat hari ini melakukan penghentian perdagangan sementara (trading halt).
"Anjloknya IHSG yang kemudian mendorong BEI menghentikan perdagangan saham mengindikasikan terjadinya mini krisis di pasar keuangan. Ini disebabkan persepsi dari sentimen negatif investor bukan karena kinerja riil emiten," terang Piter kepada SINDOnews, Jumat (13/3/2020).
Lanjut dia, sentimen negatif ini kemudian berdampak terhadap harga saham yang terjun bebas.
Menurut Piter, pasar saham berpotensi pulih bilamana kekhawatiran terhadap virus corona mereda. "Jadi selama belum ditemukan anti virus corona, pasar saham akan terus bergejolak. Jika sudah ada pencegahnya, pasar saham akan kembali bergerak naik," ujarnya.
(ven)