Kisah Sukses Budidaya Kopi Langka Java Preanger di Kampung Pelag
A
A
A
KAMOJANG - Indonesia Power Kamojang melaksanakan program sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) bersama mitra binaan Kampung Pelag, Kamojang, Jawa Barat, dalam budidaya kopi java preanger.
Budidaya tersebut memanfaatkan lahan milik masyarakat Pelag khususnya Kelompok Sinergi Jaya seluas 35,7 hektar (ha) dan lahan milik Perhutani seluas 42,60 ha yang kini telah menghasilkan 1,2 ton kopi untuk kisaran total hasil per panen.
“Kopi ini merupakan jenis kopi yang langka karena hanya terdapat di Kampung Pelag. Kopi yang sudah ada sejak zaman Belanda ini merupakan komoditi endemik masyarakat Pelag,” kata Direktur Operasi Indonesia Power Muhamad Hanafi Nur Rifai di Kamojang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/3/2020).
Sebagai informasi, kopi dengan jenis arabica ini belum memiliki varietas khusus dan sedang diteliti oleh Balai Peneliti Tanaman Industri dan Penyegar (Balitri).
Kopi dengan kategori Jagur ini dapat tumbuh dengan baik di ketinggian diatas 700 mdpl. Kopi Arabica Java Preanger memiliki keunggulan yaitu tanpa ada reboisasi dapat tumbuh dan berproduksi selama 100 tahun.
“Melalui budidaya kopi ini sebagai upaya perusahaan melaksanakan program Kampung Pelag Mandiri. Untuk membentuk Kampung Pelag Mandiri ini sudah dimulai sejak tahun 2011 hingga saat ini,” ungkapnya.
Selain itu, imbuhnya, Indonesia Power juga melaksanakan program CSR pengentasan buta aksara. Program pengentasan buta aksara tersebut telah dimulai sejak tahun 2011 lalu.
Selanjutnya pada tahun 2012 hingga tahun 2014 dilaksanakan program pendidikan dengan membangun ruang kelas baru, rumah pintar peningkatan kapabilitas guru. Disamping itu juga melaksanakan program kesehatan dengan membangun pasyandu.
“Indonesia Power juga membentuk koperasi dan pipanisasi air bersih. Di tahun 2015 sampai 2016 kami fokus pembuatan kompos dan budidaya kopi,” kata dia.
Sementara pada 2017, kata dia, Indonesia Power sudah mulai keluar dari strategi karena Kampung Pelag telah menjadi kampung mandiri baik aspek pendidikan, kesehatan, serta ekonomi.
“Dengan semangat serta sinergi antara perusahaan dengan warga Kampung Pelag dapat mewujudkan Kampung Pelag yang mandiri secara pendidikan, ekonomi, dan kesehatan,” tuturnya.
Budidaya tersebut memanfaatkan lahan milik masyarakat Pelag khususnya Kelompok Sinergi Jaya seluas 35,7 hektar (ha) dan lahan milik Perhutani seluas 42,60 ha yang kini telah menghasilkan 1,2 ton kopi untuk kisaran total hasil per panen.
“Kopi ini merupakan jenis kopi yang langka karena hanya terdapat di Kampung Pelag. Kopi yang sudah ada sejak zaman Belanda ini merupakan komoditi endemik masyarakat Pelag,” kata Direktur Operasi Indonesia Power Muhamad Hanafi Nur Rifai di Kamojang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/3/2020).
Sebagai informasi, kopi dengan jenis arabica ini belum memiliki varietas khusus dan sedang diteliti oleh Balai Peneliti Tanaman Industri dan Penyegar (Balitri).
Kopi dengan kategori Jagur ini dapat tumbuh dengan baik di ketinggian diatas 700 mdpl. Kopi Arabica Java Preanger memiliki keunggulan yaitu tanpa ada reboisasi dapat tumbuh dan berproduksi selama 100 tahun.
“Melalui budidaya kopi ini sebagai upaya perusahaan melaksanakan program Kampung Pelag Mandiri. Untuk membentuk Kampung Pelag Mandiri ini sudah dimulai sejak tahun 2011 hingga saat ini,” ungkapnya.
Selain itu, imbuhnya, Indonesia Power juga melaksanakan program CSR pengentasan buta aksara. Program pengentasan buta aksara tersebut telah dimulai sejak tahun 2011 lalu.
Selanjutnya pada tahun 2012 hingga tahun 2014 dilaksanakan program pendidikan dengan membangun ruang kelas baru, rumah pintar peningkatan kapabilitas guru. Disamping itu juga melaksanakan program kesehatan dengan membangun pasyandu.
“Indonesia Power juga membentuk koperasi dan pipanisasi air bersih. Di tahun 2015 sampai 2016 kami fokus pembuatan kompos dan budidaya kopi,” kata dia.
Sementara pada 2017, kata dia, Indonesia Power sudah mulai keluar dari strategi karena Kampung Pelag telah menjadi kampung mandiri baik aspek pendidikan, kesehatan, serta ekonomi.
“Dengan semangat serta sinergi antara perusahaan dengan warga Kampung Pelag dapat mewujudkan Kampung Pelag yang mandiri secara pendidikan, ekonomi, dan kesehatan,” tuturnya.
(ind)