Sri Mulyani: Penerimaan Pajak hingga Akhir Februari Turun 5%
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, penerimaan pajak Indonesia anjlok. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, realisasi penerimaan pajak hingga akhir Februari 2020 turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Realisasi penerimaan pajak hingga 29 Februari 2020 tercatat senilai Rp152,9 triliun atau 9,3% terhadap target APBN 2020 yang sebesar Rp1.642,6 triliun.
"Penerimaan pajak kita (hingga akhir Februari) minus 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, itu sangat kecil," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Kendati demikian, realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 29 Februari 2020 tercatat senilai Rp25 triliun atau 11,25% dari target yang sebesar Rp223,1 triliun. Realisasi ini mencatatkan pertumbuhan 51,5% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu Rp16,5 triliun.
Adapun total realisasi penerimaan perpajakan hingga akhir Februari 2020 tercatat senilai Rp178 triliun atau 9,5% dari target dalam APBN Rp1.865,7 triliun. Dengan performa ini, penerimaan pajak hanya tumbuh 0,3% dibandingkan realisasi akhir Februari 2019 senilai Rp177,4 triliun.
"Pertumbuhan penerimaan perpajakan ini memang masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 10,1% tapi ini masih kita terus kita dorong agar pajak terus meningkat," tegasnya.
Sementara iru, realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp216,6 triliun atau masih terkontraksi 0,5% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp217,8 triliun. Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 9,7% dari target APBN 2020 senilai Rp2.233,2 triliun.
Selanjutnya, belanja negara tercatat senilai Rp279,4 triliun atau 11,0% dari pagu Rp2.540,4 triliun. Realisasi belanja negara itu hanya tumbuh 2,8% dibandingkan penyerapan per akhir Februari tahun lalu senilai Rp271,8 triliun.
Realisasi penerimaan pajak hingga 29 Februari 2020 tercatat senilai Rp152,9 triliun atau 9,3% terhadap target APBN 2020 yang sebesar Rp1.642,6 triliun.
"Penerimaan pajak kita (hingga akhir Februari) minus 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, itu sangat kecil," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Kendati demikian, realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 29 Februari 2020 tercatat senilai Rp25 triliun atau 11,25% dari target yang sebesar Rp223,1 triliun. Realisasi ini mencatatkan pertumbuhan 51,5% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu Rp16,5 triliun.
Adapun total realisasi penerimaan perpajakan hingga akhir Februari 2020 tercatat senilai Rp178 triliun atau 9,5% dari target dalam APBN Rp1.865,7 triliun. Dengan performa ini, penerimaan pajak hanya tumbuh 0,3% dibandingkan realisasi akhir Februari 2019 senilai Rp177,4 triliun.
"Pertumbuhan penerimaan perpajakan ini memang masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 10,1% tapi ini masih kita terus kita dorong agar pajak terus meningkat," tegasnya.
Sementara iru, realisasi pendapatan negara tercatat senilai Rp216,6 triliun atau masih terkontraksi 0,5% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp217,8 triliun. Realisasi pendapatan negara itu setara dengan 9,7% dari target APBN 2020 senilai Rp2.233,2 triliun.
Selanjutnya, belanja negara tercatat senilai Rp279,4 triliun atau 11,0% dari pagu Rp2.540,4 triliun. Realisasi belanja negara itu hanya tumbuh 2,8% dibandingkan penyerapan per akhir Februari tahun lalu senilai Rp271,8 triliun.
(fjo)