Antisipasi Lockdown, Stok Pangan Akan Ditingkatkan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyiapkan langkah antisipasi apabila terjadi lockdown sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, bakal meningkatkan stok pangan agar tidak terjadi kelangkaan jika lockdown dilaksanakan.
"Berkaitan dengan lockdown, kita tidak mengharapkan. Jadi Kemendag juga akan minta meningkatkan stok. Mungkin double atau sampai jangka panjang. Misalnya stok 100 jadi 300 atau 500, kita antisipasi segera mungkin," kata Mendag Agus dalam video konferensi di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, anggaran negara akan siap jika nantinya situasi semakin buruk dan lockdown menjadi pilihan terakhir pemerintah. Pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk penanganan virus corona.
"Kesiapan? Pasti disiapkan (anggarannya). Kalau BNPB memutuskan isolasi, pasti sudah dipikirkan juga gimana supporting growth, bahkan sampai masalah ke desa, di mana pemukiman cukup padat sehingga social distance sulit," jelasnya
Sedangkan, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyatakan bahwa kebijakan lockdown benar-benar harus dipikirkan dengan matang. Pasalnya, jika di suatu wilayah diterapkan lockdown, maka hal itu akan mengganggu distribusi ekonominya.
"Belum ada instruksi dari Pak Menko (Airlangga Hartarto) dan kami hanya melihat dari aspek ekonomi. Kan banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan ketergantungan kita dengan keluar masuknya barang terutama provinsi DKI ini pasokan bahan pangan pokok," jelasnya.
"Berkaitan dengan lockdown, kita tidak mengharapkan. Jadi Kemendag juga akan minta meningkatkan stok. Mungkin double atau sampai jangka panjang. Misalnya stok 100 jadi 300 atau 500, kita antisipasi segera mungkin," kata Mendag Agus dalam video konferensi di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, anggaran negara akan siap jika nantinya situasi semakin buruk dan lockdown menjadi pilihan terakhir pemerintah. Pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk penanganan virus corona.
"Kesiapan? Pasti disiapkan (anggarannya). Kalau BNPB memutuskan isolasi, pasti sudah dipikirkan juga gimana supporting growth, bahkan sampai masalah ke desa, di mana pemukiman cukup padat sehingga social distance sulit," jelasnya
Sedangkan, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyatakan bahwa kebijakan lockdown benar-benar harus dipikirkan dengan matang. Pasalnya, jika di suatu wilayah diterapkan lockdown, maka hal itu akan mengganggu distribusi ekonominya.
"Belum ada instruksi dari Pak Menko (Airlangga Hartarto) dan kami hanya melihat dari aspek ekonomi. Kan banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan ketergantungan kita dengan keluar masuknya barang terutama provinsi DKI ini pasokan bahan pangan pokok," jelasnya.
(akr)