Bantu Tenant Jualan, Hippindo: Akses Ojol ke Mal Harus Dipermudah

Jum'at, 27 Maret 2020 - 14:41 WIB
Bantu Tenant Jualan, Hippindo: Akses Ojol ke Mal Harus Dipermudah
Bantu Tenant Jualan, Hippindo: Akses Ojol ke Mal Harus Dipermudah
A A A
JAKARTA - Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) meminta agar akses masuk ojek daring atau ojek online (Ojol) ke pusat-pusat perbelanjaan dan mal dipermudah.

Pasalnya, ojol berperan penting dalam mendorong penjualan industri ritel di pusat-pusat perbelanjaan di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini. Seperti diketahui, dalam situasi siaga corona saat ini masyarakat memilih berada di rumah sehingga jumlah pengunjung mal turun drastis.

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, kemudahan akses Ojol ini diperlukan untuk memfasilitasi penjualan kepada konsumen. Kemudahan bagi ojol ini menurutnya akan membantu para tenant yang kesulitan menjual barang dagangannya.

"Untuk itu kami sedang berkoordinasi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) agar akses ojol dipermudah, seperti lokasi parkir hingga pembebasan tarif parkir atau minimal diringankan," kata Budihardjo kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Budihardjo juga mengatakan, memang beberapa mal telah menyediakan akses masuk khusus Ojol supaya teratur dan rapi. Namun, saat ini yang dibutuhkan adalah fasilitas yang mempermudah penjualan online via Ojol.

Di sisi lain, di tengah tingginya ketidakpastian terhadap pandemi Covid-19 ini, aktivitas ojol di banyak daerah di Indonesia masih cukup ramai. Terutama dalam menfasilitas transaksi pembelian makanan dan juga kebutuhan pokok.

Dengan mobilitasnya yang tinggi inilah diharapkan Ojol dapat menjadi solusi jangka pendek agar roda ekonomi tetap berjalan dan pencegahan penyebaran Covid-19 dapat dilakukan secara optimal.

Hippindo juga meminta agar ada penyesuaian dari pusat perbelanjaan, semisal pemindahan dapur para industri ritel makana dan minuman (food and beverage) agar mempercepat proses pengambilan barang oleh ojol. Langkah-langkah ini diharapkan mendorong penjualan industri ritel yang saat ini anjlok hingga 95%.

Sebelumnya, Hippindo juga telah mengirimkan surat kepada APPBI pada 19 Maret laluagar memberikan pembebasan terhadap biaya sewa dan service charge selama tiga bulan. Sebab, Hippindo mengatakan industri ritel saat ini tengah dalam kondisi sulit.

Apalagi, kondisi sulit ini ditambah dengan kenaikkan upah minimum regional (UMR) yang diresmikan pada awal tahun. Selain itu, para peritel harus bersiap untuk membayarkan kewajiban tunjangan hari raya (THR) kepada karyawannya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI) Stefanus Ridwan mengungkapkan, selama masa pandemi Covid-19 ini sejumlah pusat perbelanjaan di Jabodetabek dan luar Jawa telah ditutup sementara. Jumlah mal yang tutup ini diperkirakan akan semakin banyak mengingat pandemi yang makin meluas. Penutupan sementara mal tersebut rata-rata hingga 5-8 April 2020.

"Ada banyak mal yang memilih tutup untuk mencegah penyebaran virus corona baru dan menghentikan jalur penyebarannya," ujar Stefanus belum lama ini.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8939 seconds (0.1#10.140)