Hadapi Corona, Industri Tekstil hingga Automotif Dikerahkan

Jum'at, 27 Maret 2020 - 15:52 WIB
Hadapi Corona, Industri Tekstil hingga Automotif Dikerahkan
Hadapi Corona, Industri Tekstil hingga Automotif Dikerahkan
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mendorong para anggotanya untuk memproduksi masker dan alat pelindung diri (APD). Bahkan, industri automotif pun diminta melakukan diversifikasi agar bisa memproduksi alat kesehatan, seperti ventilator atau alat bantu pernapasan.

Hal ini guna memenuhi permintaan domestik yang sedang tinggi, terutama untuk memasok kebutuhan para tenaga kesehatan dalam penangangan pasien yang terpapar virus korona (Covid-19).

"Selain industri APD, kami juga mendorong produsen tekstil di dalam negeri dapat ikut men-supply APD dan masker. Sebab, saat ini kita masih butuh cukup banyak dalam menghadapi penyebaran virus corona di Indonesia," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Dalam rangka penanganan Covid-19, diversifikasi produk yang dilakukan industri tekstil menjadi salah satu cara cepat dalam pemenuhan kebutuhan APD dan masker yang sangat tinggi saat ini. "Hal ini dapat menjadi solusi untuk mempertahankan kinerja industri tekstil di tengah menurunnya pasar dalam negeri," tambah Agus.

Menperin mengungkapkan, dalam upaya menanggulangi wabah Covid-19 di Tanah Air, diproyeksi sampai empat bulan ke depan dibutuhkan sebanyak 12 juta pcs APD. "Dengan kondisi seperti saat ini, kemungkinan demand dapat bertambah hingga 100%, bahkan 500%," tuturnya.

Oleh karena itu, Kemenperin telah memetakan potensi industri APD di dalam negeri, termasuk juga industri tesktil yang bersedia memproduksi APD dan masker. APD yang dibutuhkan, meliputi pakaian, caps, towel, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan dan kacamata pelindung wajah.

"Kami terus aktif berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan untuk kelancaran izin edar dan impor bahan bakunya," imbuh

Kemenperin juga mendorong produsen automotif di dalam negeri untuk bisa memproduksi alat kesehatan, seperti ventilator atau alat bantu pernapasan. "Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal melalui kerja sama antara industri automotif dengan industri komponen," ujarnya.

Agus juga mendorong industri farmasi mengembangkan obat modern asli Indonesia (fitofarmaka) yang berbasis bahan alam. Sebab, Indonesia punya potensi untuk pengembangan obat tersebut, karena keanekaragaman hayatinya lebih dari 30.000 spesies tanaman. "Kami juga meminta kepada industri farmasi agar bisa mengoptimalkan produksi obat atau vitamin yang dibutuhkan saat ini," ujarnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5824 seconds (0.1#10.140)