Jaga Stok Kebutuhan Pokok Aman, Kementan Ikut Awasi Distribusi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan 11 bahan pokok untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2020 dalam kondisi aman dan terkendali. Kepastian ini sekaligus menjawab keraguan banyak pihak terkait kelangkaan stok pangan akibat penyebaran Covid-19.
“Beras kita sudah overstock hingga 4 juta ton kurang lebih. Kemudian bulan ini kita panen raya sebanyak 8 juta ton. Lalu, ada juga stok gula yang terus diproduksi. Jadi, tidak perlu khawatir dengan kebutuhan bahan pokok. Insyaallah semua dalam kendali,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memantau produksi gula di PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) Cilegon, Banten, kemarin.
Menurut Mentan, kebutuhan pangan adalah kebutuhan pokok yang tidak boleh diabaikan. Karena itu, pemerintah meminta semua pihak mau menahan diri dan tidak melakukan hal-hal di luar kebijakan pemerintah pusat.
“Tidak perlu kita melakukan lockdown-lockdown untuk memutus penyebaran virus corona. Langkah itu menurut saya hanya akan menghambat distribusi pangan ke sejumlah daerah dan akan berujung pada kelangkaan kebutuhan pokok di tengah masyarakat,” katanya. (Baca: Jabodetabek Zona Merah Penyebaran Corona, Distribusi Pangan Dijamin Lancar)
Mentan mengatakan, dalam situasi seperti ini, distribusi pangan harus menjadi kepentingan bersama agar tidak terjadi kelangkaan yang berujung pada kepanikan. Dalam hal ini, baik pemerintah maupun masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi negara agar tetap kondusif.
“Kalau sudah menyangkut pangan maka seharusnya tidak ada isolasi. Yang ada adalah distribusi. Memang korona ini membuat ekonomi menurun. Tapi harus ingat, satu-satunya lapangan kerja yang tersedia adalah pertanian. Jadi, janganlah kita melakukan lockdown atau isolasi,” katanya.
Di lokasi yang sama, anggota Komisi IV DPR RI Nur Aini mendukung upaya Kementan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat melalui peningkatan produksi dan percepatan pola tanam dengan menggunakan teknologi mekanisasi.
“Maka itu, saya optimistis bahwa 11 kebutuhan dasar kita tetap terjamin aman dan terkendali sampai bulan puasa dan Lebaran mendatang. Sekali lagi, saya mendukung upaya Kementan dalam menggenjot produksi dan percepatan pola tanam,” katanya.
Sekadar diketahui, 11 kebutuhan dasar itu diantaranya beras, jagung, gula, minyak, daging, telur, bawang, dan cabai. Sebagai data penguat, saat ini pemerintah memiliki data perkiraan pasokan ketersediaan pangan strategis nasional untuk Maret hingga Agustus 2020. (Baca juga: Stabilkan Bawang, Kementan tetap Berlakukan Rekomendasi Impor Bawang)
Untuk ketersediaan beras, misalnya, mencapai 25.653.591 ton dengan kebutuhan 15.099. 846 ton. Jagung sebanyak 13.741.071 ton dengan kebutuhan 9.096.555 ton. Bawang merah sebanyak 1.060.857 ton dengan kebutuhan 701.482 ton. Cabai besar 657.467 ton dengan kebutuhan 551.261 ton. Daging ayam ras 2.063.086 ton dengan kebutuhan 1.737.216 ton dan minyak goreng 23.392.557 ton dengan kebutuhan 4.419.180 ton.
Di samping itu, Kementan juga sudah melakukan kerja sama dengan Satgas Pangan baik di pusat maupun di daerah untuk mengantisipasi adanya oknum penimbun bahan pokok. (Sudarsono)
“Beras kita sudah overstock hingga 4 juta ton kurang lebih. Kemudian bulan ini kita panen raya sebanyak 8 juta ton. Lalu, ada juga stok gula yang terus diproduksi. Jadi, tidak perlu khawatir dengan kebutuhan bahan pokok. Insyaallah semua dalam kendali,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memantau produksi gula di PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) Cilegon, Banten, kemarin.
Menurut Mentan, kebutuhan pangan adalah kebutuhan pokok yang tidak boleh diabaikan. Karena itu, pemerintah meminta semua pihak mau menahan diri dan tidak melakukan hal-hal di luar kebijakan pemerintah pusat.
“Tidak perlu kita melakukan lockdown-lockdown untuk memutus penyebaran virus corona. Langkah itu menurut saya hanya akan menghambat distribusi pangan ke sejumlah daerah dan akan berujung pada kelangkaan kebutuhan pokok di tengah masyarakat,” katanya. (Baca: Jabodetabek Zona Merah Penyebaran Corona, Distribusi Pangan Dijamin Lancar)
Mentan mengatakan, dalam situasi seperti ini, distribusi pangan harus menjadi kepentingan bersama agar tidak terjadi kelangkaan yang berujung pada kepanikan. Dalam hal ini, baik pemerintah maupun masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi negara agar tetap kondusif.
“Kalau sudah menyangkut pangan maka seharusnya tidak ada isolasi. Yang ada adalah distribusi. Memang korona ini membuat ekonomi menurun. Tapi harus ingat, satu-satunya lapangan kerja yang tersedia adalah pertanian. Jadi, janganlah kita melakukan lockdown atau isolasi,” katanya.
Di lokasi yang sama, anggota Komisi IV DPR RI Nur Aini mendukung upaya Kementan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat melalui peningkatan produksi dan percepatan pola tanam dengan menggunakan teknologi mekanisasi.
“Maka itu, saya optimistis bahwa 11 kebutuhan dasar kita tetap terjamin aman dan terkendali sampai bulan puasa dan Lebaran mendatang. Sekali lagi, saya mendukung upaya Kementan dalam menggenjot produksi dan percepatan pola tanam,” katanya.
Sekadar diketahui, 11 kebutuhan dasar itu diantaranya beras, jagung, gula, minyak, daging, telur, bawang, dan cabai. Sebagai data penguat, saat ini pemerintah memiliki data perkiraan pasokan ketersediaan pangan strategis nasional untuk Maret hingga Agustus 2020. (Baca juga: Stabilkan Bawang, Kementan tetap Berlakukan Rekomendasi Impor Bawang)
Untuk ketersediaan beras, misalnya, mencapai 25.653.591 ton dengan kebutuhan 15.099. 846 ton. Jagung sebanyak 13.741.071 ton dengan kebutuhan 9.096.555 ton. Bawang merah sebanyak 1.060.857 ton dengan kebutuhan 701.482 ton. Cabai besar 657.467 ton dengan kebutuhan 551.261 ton. Daging ayam ras 2.063.086 ton dengan kebutuhan 1.737.216 ton dan minyak goreng 23.392.557 ton dengan kebutuhan 4.419.180 ton.
Di samping itu, Kementan juga sudah melakukan kerja sama dengan Satgas Pangan baik di pusat maupun di daerah untuk mengantisipasi adanya oknum penimbun bahan pokok. (Sudarsono)
(ysw)