Pertamina-Aramco Tak Juga Sepakat, Mitra Baru Jadi Opsi Garap Kilang Cilacap
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menjajaki opsi mencari mitra strategis lain dalam menggarap Kilang Cilacap, Jawa Timur, ketika tidak kunjung mencapai kesepakatan dengan Saudi Aramco. Sementara itu sebelumnya proyek-proyek kilang yang tengah digarap perseroan bakal tetap berjalan di tengah pandemi corona atau Covid-19.
"Sampai hari ini belum ada kesepakatan dengan Saudi Aramco. Jika sampai akhir April, belum ada sepakat, maka akan cari partner lain,” jelas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Dia juga memastikan empat proyek pengembangan refinery development master plant (RDMP) Balikpapan, RDMP Balongan, gross root refinery (GRR) Tuban, kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) sudah berjalan.
"Kami akan fokus pada proyek kilang di Balikpapan, Tuban, Balongan, TPPI yang sekarang sudah berjalan dan untuk yang dua lainnya masih melihat respon dari partner," tegasnya.
Seperti diketahui, Pertamina menargetkan kapasitas kilang Balikpapan naik 38% menjadi 360 juta berel per hari (MBSPD) dari 260 MBSPD. Proyek kilang Balongan tahap I ditargetkan memiliki kenaikan kapasitas dari 125 ribu barel per hari (bph) menjadi 150 ribu bph.
Sementara, kilang Tuban memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari dan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Kilang Tuban juga direncanakan memproduksi 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4.25 juta ton per tahun.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan proyek strategis yang dilakukan oleh perusahaan pelat merah akan tetap berjalan. Salah satunya pada proyek strategis PT Pertamina. "Proyek strategis BUMN akan tetap berjalan apalagi proyek Pertamina yang tengah dilakukan akan tetap dilaksanakan," ujar Erick.
"Sampai hari ini belum ada kesepakatan dengan Saudi Aramco. Jika sampai akhir April, belum ada sepakat, maka akan cari partner lain,” jelas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Dia juga memastikan empat proyek pengembangan refinery development master plant (RDMP) Balikpapan, RDMP Balongan, gross root refinery (GRR) Tuban, kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) sudah berjalan.
"Kami akan fokus pada proyek kilang di Balikpapan, Tuban, Balongan, TPPI yang sekarang sudah berjalan dan untuk yang dua lainnya masih melihat respon dari partner," tegasnya.
Seperti diketahui, Pertamina menargetkan kapasitas kilang Balikpapan naik 38% menjadi 360 juta berel per hari (MBSPD) dari 260 MBSPD. Proyek kilang Balongan tahap I ditargetkan memiliki kenaikan kapasitas dari 125 ribu barel per hari (bph) menjadi 150 ribu bph.
Sementara, kilang Tuban memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari dan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Kilang Tuban juga direncanakan memproduksi 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4.25 juta ton per tahun.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan proyek strategis yang dilakukan oleh perusahaan pelat merah akan tetap berjalan. Salah satunya pada proyek strategis PT Pertamina. "Proyek strategis BUMN akan tetap berjalan apalagi proyek Pertamina yang tengah dilakukan akan tetap dilaksanakan," ujar Erick.
(akr)