Ikut Terimbas Corona, API Minta Pemerintah Serap Panen Petani
Sabtu, 04 April 2020 - 18:55 WIB
Ikut Terimbas Corona, API Minta Pemerintah Serap Panen Petani
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia (API) Muhammad Nuruddin meminta pemerintah turun tangan menolong sektor pertanian sebagai salah sektor ekonomi yang masih bergerak di tengah pandemi corona saat ini. Pasalnya, sejumlah komoditas pertanian akan masuk musim panen dalam waktu dekat, sementara penyerapan hasil panen menurun terimbas wabah corona.
"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang diperkirakan baru akan selesai paling cepat tiga bulan ke depan, pemerintah harus mengambil langkah untuk menyelamatkan petani. Saya enggak tahu skemanya bagaimana, entah lewat Bulog atau BUMN lainnya, pokoknya pemerintah harus bantu menyerap hasil panen petani," kata Nuruddin kepada SINDOnews, Sabtu (4/4/2020).
Saat ini, kata Nuruddin, bahan pangan memang tengah diprioritaskan oleh pemerintah yaitu beras, telur, minyak dan sejumlah barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Namun, imbuh dia, hasil panen petani tidak hanya itu saja, ada beragam buah-buahan, sayuran, dan juga produk perikanan. "Jika hal ini tidak diperhatikan maka para petani akan menjerit," cetusnya.
Selain itu, Nuruddin menambahkan, jika hasil panen tidak ada yang beli, maka dampaknya akan multistruktur. Artinya tak hanya petani yang terdampak, pedagang perantara, supir pengirim logistik hingga buruh tukang pikul akan terkena imbasnya.
Dia juga mengigatkan agar di tengah pandemi ini pemerintah tidak memperbanyak impor produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab, hal itu pastinya akan sangat merugikan petani, khususnya dalam kondisi saat ini. "Insentif bagi petani yaitu (pemerintah) membeli hasil panen mereka," pungkasnya.
"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang diperkirakan baru akan selesai paling cepat tiga bulan ke depan, pemerintah harus mengambil langkah untuk menyelamatkan petani. Saya enggak tahu skemanya bagaimana, entah lewat Bulog atau BUMN lainnya, pokoknya pemerintah harus bantu menyerap hasil panen petani," kata Nuruddin kepada SINDOnews, Sabtu (4/4/2020).
Saat ini, kata Nuruddin, bahan pangan memang tengah diprioritaskan oleh pemerintah yaitu beras, telur, minyak dan sejumlah barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Namun, imbuh dia, hasil panen petani tidak hanya itu saja, ada beragam buah-buahan, sayuran, dan juga produk perikanan. "Jika hal ini tidak diperhatikan maka para petani akan menjerit," cetusnya.
Selain itu, Nuruddin menambahkan, jika hasil panen tidak ada yang beli, maka dampaknya akan multistruktur. Artinya tak hanya petani yang terdampak, pedagang perantara, supir pengirim logistik hingga buruh tukang pikul akan terkena imbasnya.
Dia juga mengigatkan agar di tengah pandemi ini pemerintah tidak memperbanyak impor produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab, hal itu pastinya akan sangat merugikan petani, khususnya dalam kondisi saat ini. "Insentif bagi petani yaitu (pemerintah) membeli hasil panen mereka," pungkasnya.
(fjo)
