Ekonom: Segera Eksekusi Stimulus Demi Menjaga Daya Beli

Senin, 06 April 2020 - 16:06 WIB
Ekonom: Segera Eksekusi...
Ekonom: Segera Eksekusi Stimulus Demi Menjaga Daya Beli
A A A
JAKARTA - Ekonom BNI Ryan Kiryanto mendorong, agar stimulus ekonomi sebagai upaya meredam dampak penyebaran virus corona atau Covid-19 harus segera dieksekusi. Utamanya untuk program Bansos dan PKH ( Program Keluarga Harapan) serta tunjangan sosial bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan karena wabah Covid-19.

"Kebijakan stimulus harus segera dieksekusi untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah senantiasa hadir di saat dibutuhkan," jelas Ryan saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (6/4/2020).

Sambung dia menerangkan, pengeluaran konsumsi untuk 3 bulan ke depan hingga Juni 2020 masih terjaga lantaran ada peningkatan permintaan jelang bulan puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri. Namun demikian, dengan kondisi keprihatinan nasional karena pandemi covid19 membuat tingkat permintaan konsumsi rumah tangga tidak akan setinggi pada periode April-Juni tahun 2019 lalu.

Sementara itu Bank Indonesia (BI) merilis survei optimisme konsumen Indonesia pada Maret 2020 melemah ketimbang sebulan sebelumnya atau pada Februari 2020. Kendati tingkat optimisme masih terjaga di tingkat positif yang diperoleh dari Survei Konsumen Bank Indonesia Maret 2020.

"Menarik mencermati hasil survei Konsumen Bank Indonesia Maret 2020 yang menunjukkan optimisme konsumen masih terjaga pada level positif. Tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret yang tetap berada pada level optimis (IKK di atas 100), yakni 113,8," ujar Ryan.

Namun angka ini lebih rendah dari IKK Pebruari yang 127,7. Menurunnya IKK Maret lebih banyak dipengaruhi oleh persepsi responden terkait ketersediaan lapangan kerja setelah pandemi Covid-19. Makin banyaknya pasien positif mencapai 2.273 orang, dengan yang sembuh 164 orang serta yang menjnggal dunia 198 orang (data per 5 April 2020, setelah survey BI dilakukan).

"Meskipun IKK masih berada di garis optimis, namun sebagian responden mulai khawatir dengan masih berlanjutnya kebijakan pembatasan jarak dalam berbagai bentuk kebijakan, yang membuat roda perekonomian nasional terganggu, ditandai oleh hilangnya pekerjaan dan penghasilan pekerja harian lepas atau buruh harian atau pekerja non formal," jelasnya.

Dia menambahkan, dalam melakukan kegiatan konsumsi, masyarakat hendaknya tetap tunduk dan patuh terhadap semua kebijakan pemerintah pusat dan daerah terkait pemutusan penularan Covid-19. Yakni dengan melakukan kegiatan di rumah, sering cuci tangan denga sabun atau hand sanitizer, jaga jarak, tidak menyentuh wajah jika tangan kotor.

Lalu wajib pakai masker jika berada di luar rumah serta work from home (WFH) sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. "Dengan demikian flattening the curve dapat segera terwujud dan pemulihan roda perekonomian nasional segera bergulir," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0812 seconds (0.1#10.140)