KAI Hanya Jual Tiket 50% dari Total Kapasitas Bangku
Senin, 06 April 2020 - 21:09 WIB
KAI Hanya Jual Tiket 50% dari Total Kapasitas Bangku
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengurangi jumlah tiket yang dijual ketika pemerintah mengimbau Physical Distancing. Sementara itu saat pemerintah mengingatkan agar tidak mudik lebaran pada tahun ini guna mencegah meluasnya penyebaran pandemi virus corona (covid-19), namun masih ada yang pergi ke kampung halamannya.
"KAI hanya akan menjual 50% tiket dari kapasitas tempat duduk yang disediakan. Tujuannya agar tercipta physical distancing antar penumpang di dalam kereta," ujar VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan, Senin (6/4/2020).
Lanjut Yuskal menjelaskan, penumpang yang tetap memutuskan berangkat mudik harus mengikuti protokol pencegahan seperti tempat duduk yang harus berjarak antar penumpang. Termasuk penumpang satu keluarga yang duduknya nanti harus terpisah satu sama lain.
Selain itu, pemudik dari Jabodetabek juga akan diberlakukan sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) sehingga sesampainya di lokasi tujuan harus menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.
"Kami harap penumpang dapat menunda perjalanannya dengan kereta api, sehingga dapat membantu mencegah penyebaran Covid-19 kepada keluarganya di daerah masing-masing," tutup Yuskal.
"KAI hanya akan menjual 50% tiket dari kapasitas tempat duduk yang disediakan. Tujuannya agar tercipta physical distancing antar penumpang di dalam kereta," ujar VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan, Senin (6/4/2020).
Lanjut Yuskal menjelaskan, penumpang yang tetap memutuskan berangkat mudik harus mengikuti protokol pencegahan seperti tempat duduk yang harus berjarak antar penumpang. Termasuk penumpang satu keluarga yang duduknya nanti harus terpisah satu sama lain.
Selain itu, pemudik dari Jabodetabek juga akan diberlakukan sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) sehingga sesampainya di lokasi tujuan harus menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.
"Kami harap penumpang dapat menunda perjalanannya dengan kereta api, sehingga dapat membantu mencegah penyebaran Covid-19 kepada keluarganya di daerah masing-masing," tutup Yuskal.
(akr)
