Pandemi Covid-19, MUTU International Optimalkan Remote Audit
A
A
A
JAKARTA - Wabah virus corona (Covid-19) yang mulai merebak di Tanah Air pada awal Maret lalu turut berdampak kepada perusahaan sertifikasi. Salah satunya adalah proses audit yang kini hanya bisa dilakukan dari jarak jauh (remote audit) secara daring.
Hal tersebut sesuai dengan himbauan pemerintah untuk jaga jarak fisik dan pembatasan interaksi sosial guna menekan risiko penularan Covid-19. Himbauan ini juga diperkuat dengan kebijakan Komite Akreditasi Nasional (KAN) per 16 Maret 2020.
Presiden Direktur PT Mutu Agung Lestari Arifin Lambaga mengatakan, meski dalam situasi pandemi, bisnis harus diupayakan tetap berjalan. Untuk itu, lembaga sertifikasi dengan brand MUTU International itu pun menjalankan rekomendasi KAN untuk melakukan audit jarak jauh.
"Jadi, saat ini sebagian besar audit sudah dilakukan secara remote. Sebagian pekerjaan lapangan juga bisa dilakukan secara remote dan ini lebih efisien. Bagi klien juga efisien karena tidak menambah biaya transportasi, akomodasi, dan lain-lain," ujarnya kepada SINDOnews, Senin (6/4/2020). (Baca Juga: Dorong Kualitas Ekspor, MUTU International Sediakan Sertifikasi Perusahaan )
Menurut Arifin, dengan kondisi sekarang ini sebetulnya memberi peluang bagi lembaga sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan audit jarak jauh secara daring yang selama ini jarang dilakukan. Kabar baiknya, kecanggihan teknologi saat ini dan beragamnya aplikasi video/ telekonferensi menjadikan proses itu lebih mudah.
"Kita belum pernah melakukan itu tapi dengan kondisi ini mau tidak mau harus dilakukan, dan itu kesempatan kami untuk belajar lebih banyak," ucapnya.
Arifin mengakui tidak semua proses audit bisa dilakukan secara remote. Dalam proses penerbitan sertifikat baru, misalnya, diperlukan audit lapangan. KAN dalam maklumat kebijakan No. 001/KAN/03/2020 menyebutkan kegiatan asesmen lapangan dalam rangka proses akreditasi awal, survailen, dan penambahan ruang lingkup yang sudah dijadwalkan asesmen lapangan pada 16 Maret-15 April 2020 untuk sementara waktu ditunda pelaksanaannya sampai dengan adanya informasi berikutnya. Namun, asesmen lapangan dalam rangka reakreditasi masih bisa dilakukan secara remote.
"Kebetulan yang sedang kami kerjakan saat ini kebanyakan perpanjangan (akreditasi/sertifikasi). Untuk penerbitan baru belum ada," ungkapnya.
Lebih lanjut Arifin mengungkapkan, tidak hanya di Tanah Air, dampak pandemi global Covid-19 juga memaksa kantor MUTU di China tutup sementara sejak Februari hingga pertengahan Maret lalu. Selain itu, ada penurunan dalam hal jumlah klien sejak Februari.
"Klien kami ada yang di Timur Tengah, China, Vietnam. Adanya wabah ini, kami tidak bisa leluasa melakukan full audit di lokasi klien karena kan banyak yang menerapkan lockdown juga. Beberapa klien ada yang bersedia diaudit jarak jauh, tapi ada juga yang menunda. Perusahaan di luar negeri juga banyak yang berhenti beroperasi," tuturnya.
Dengan penurunan tersebut, target pertumbuhan yang telah dicanangkan perusahaan pada tahun ini kemungkinan besar bakal terkoreksi. "Tahun lalu kami tumbuh sekitar 20% dan tahun ini diharapkan juga berkisar di angka tersebut. Tapi, kalau melihat kondisi begini kita evaluasi kembali," ucapnya.
Kendati demikian, Arifin menyatakan pihaknya sudah melakukan mitigasi potensi dan risiko dari wabah corona ini serta menyiapkan strateginya. "Kita identifikasi dan petakan semua hambatan, risiko, tantangan eksternal, dan seberapa besar pengaruhnya terhadap proses bisnis kita. Sampai sekarang, walaupun ada penurunan, masih bisa kami kendalikan dan terus kita lakukan pembenahan internal. Jadi, waktu sekarang kami gunakan untuk melakukan training melalui aplikasi," pungkasnya.
Berdiri sejak 1990, MUTU International menyediakan layanan jasa testing, inspection, dan certification. Jumlah kliennya tercatat lebih dari 2.000, baik klien lokal maupun klien internasional di kawasan Asia Pasifik. Selain di dalam negeri, MUTU International telah melakukan ekspansi hingga ke Singapura, China, Jepang.
Hal tersebut sesuai dengan himbauan pemerintah untuk jaga jarak fisik dan pembatasan interaksi sosial guna menekan risiko penularan Covid-19. Himbauan ini juga diperkuat dengan kebijakan Komite Akreditasi Nasional (KAN) per 16 Maret 2020.
Presiden Direktur PT Mutu Agung Lestari Arifin Lambaga mengatakan, meski dalam situasi pandemi, bisnis harus diupayakan tetap berjalan. Untuk itu, lembaga sertifikasi dengan brand MUTU International itu pun menjalankan rekomendasi KAN untuk melakukan audit jarak jauh.
"Jadi, saat ini sebagian besar audit sudah dilakukan secara remote. Sebagian pekerjaan lapangan juga bisa dilakukan secara remote dan ini lebih efisien. Bagi klien juga efisien karena tidak menambah biaya transportasi, akomodasi, dan lain-lain," ujarnya kepada SINDOnews, Senin (6/4/2020). (Baca Juga: Dorong Kualitas Ekspor, MUTU International Sediakan Sertifikasi Perusahaan )
Menurut Arifin, dengan kondisi sekarang ini sebetulnya memberi peluang bagi lembaga sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan audit jarak jauh secara daring yang selama ini jarang dilakukan. Kabar baiknya, kecanggihan teknologi saat ini dan beragamnya aplikasi video/ telekonferensi menjadikan proses itu lebih mudah.
"Kita belum pernah melakukan itu tapi dengan kondisi ini mau tidak mau harus dilakukan, dan itu kesempatan kami untuk belajar lebih banyak," ucapnya.
Arifin mengakui tidak semua proses audit bisa dilakukan secara remote. Dalam proses penerbitan sertifikat baru, misalnya, diperlukan audit lapangan. KAN dalam maklumat kebijakan No. 001/KAN/03/2020 menyebutkan kegiatan asesmen lapangan dalam rangka proses akreditasi awal, survailen, dan penambahan ruang lingkup yang sudah dijadwalkan asesmen lapangan pada 16 Maret-15 April 2020 untuk sementara waktu ditunda pelaksanaannya sampai dengan adanya informasi berikutnya. Namun, asesmen lapangan dalam rangka reakreditasi masih bisa dilakukan secara remote.
"Kebetulan yang sedang kami kerjakan saat ini kebanyakan perpanjangan (akreditasi/sertifikasi). Untuk penerbitan baru belum ada," ungkapnya.
Lebih lanjut Arifin mengungkapkan, tidak hanya di Tanah Air, dampak pandemi global Covid-19 juga memaksa kantor MUTU di China tutup sementara sejak Februari hingga pertengahan Maret lalu. Selain itu, ada penurunan dalam hal jumlah klien sejak Februari.
"Klien kami ada yang di Timur Tengah, China, Vietnam. Adanya wabah ini, kami tidak bisa leluasa melakukan full audit di lokasi klien karena kan banyak yang menerapkan lockdown juga. Beberapa klien ada yang bersedia diaudit jarak jauh, tapi ada juga yang menunda. Perusahaan di luar negeri juga banyak yang berhenti beroperasi," tuturnya.
Dengan penurunan tersebut, target pertumbuhan yang telah dicanangkan perusahaan pada tahun ini kemungkinan besar bakal terkoreksi. "Tahun lalu kami tumbuh sekitar 20% dan tahun ini diharapkan juga berkisar di angka tersebut. Tapi, kalau melihat kondisi begini kita evaluasi kembali," ucapnya.
Kendati demikian, Arifin menyatakan pihaknya sudah melakukan mitigasi potensi dan risiko dari wabah corona ini serta menyiapkan strateginya. "Kita identifikasi dan petakan semua hambatan, risiko, tantangan eksternal, dan seberapa besar pengaruhnya terhadap proses bisnis kita. Sampai sekarang, walaupun ada penurunan, masih bisa kami kendalikan dan terus kita lakukan pembenahan internal. Jadi, waktu sekarang kami gunakan untuk melakukan training melalui aplikasi," pungkasnya.
Berdiri sejak 1990, MUTU International menyediakan layanan jasa testing, inspection, dan certification. Jumlah kliennya tercatat lebih dari 2.000, baik klien lokal maupun klien internasional di kawasan Asia Pasifik. Selain di dalam negeri, MUTU International telah melakukan ekspansi hingga ke Singapura, China, Jepang.
(ind)