Agus Gumiwang Targetkan Industri Lokal Produksi 18 Juta APD
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi alat pelindung diri (APD) dan alat kesehatan bagi tenaga medis dalam menangani pandemi virus corona alias Covid-19.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan industri dalam negeri bisa memproduksi 18 juta potong APD pada Mei 2020. Saat ini, kebutuhan APD di dalam negeri mencapai 10 juta potong per bulan.
"Kami prediksi pada awal bulan Mei kalau utilisasi produksi mencapai 100%, maka dari apa yang kami data, 18 juta unit per bulan bisa terpenuhi dan tercapai," ujar Agus di Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Agus Gumiwang mengatakan saat ini ada 35 perusahaan di Indonesia yang siap untuk memproduksi APD. Nantinya kapasitas produksi industri lokal ini bisa mencapai 18,3 juta potong per bulan.
"Sekarang masih tahap persiapan, mudah-mudahan bulan Mei akan tercapai," tandasnya.
Produksi APD itu, kata Agus Gumiwang, terbant berkat terlibatnya pelaku industri tekstil dan produk tekstil Indonesia yang mengalihkan produksinya. Salah satu perusahaan yang telah mulai memproduksi APD antara lain PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex yang kini produksinya mencapai 140.000 potong per bulan. Ditargetkan bisa meningkat menjadi 1 juta potong per bulan.
Menurut dia, saat ini kondisi industri alat kesehatan di semua negara tidak berjalan optimal terpukul oleh dampak corona. Hal ini ditambah ketidakmampuan industri alat kesehatan dalam memproduksi APD yang tidak maksimal. Sehingga banyak negara yang melakukan bajak membajak alat kesehatan.
"Beberapa hal permasalahan sektor industri dalam memproduksi APD. Pertama, terdapat pembayaran kontrak yang tertunda. Kedua, ada pengurangan utilisasi industri. Permasalahan sektor industri ini membuat banyak negara melakukan bajak membajak dalam membeli alat kesehatan," tandasnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan industri dalam negeri bisa memproduksi 18 juta potong APD pada Mei 2020. Saat ini, kebutuhan APD di dalam negeri mencapai 10 juta potong per bulan.
"Kami prediksi pada awal bulan Mei kalau utilisasi produksi mencapai 100%, maka dari apa yang kami data, 18 juta unit per bulan bisa terpenuhi dan tercapai," ujar Agus di Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Agus Gumiwang mengatakan saat ini ada 35 perusahaan di Indonesia yang siap untuk memproduksi APD. Nantinya kapasitas produksi industri lokal ini bisa mencapai 18,3 juta potong per bulan.
"Sekarang masih tahap persiapan, mudah-mudahan bulan Mei akan tercapai," tandasnya.
Produksi APD itu, kata Agus Gumiwang, terbant berkat terlibatnya pelaku industri tekstil dan produk tekstil Indonesia yang mengalihkan produksinya. Salah satu perusahaan yang telah mulai memproduksi APD antara lain PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex yang kini produksinya mencapai 140.000 potong per bulan. Ditargetkan bisa meningkat menjadi 1 juta potong per bulan.
Menurut dia, saat ini kondisi industri alat kesehatan di semua negara tidak berjalan optimal terpukul oleh dampak corona. Hal ini ditambah ketidakmampuan industri alat kesehatan dalam memproduksi APD yang tidak maksimal. Sehingga banyak negara yang melakukan bajak membajak alat kesehatan.
"Beberapa hal permasalahan sektor industri dalam memproduksi APD. Pertama, terdapat pembayaran kontrak yang tertunda. Kedua, ada pengurangan utilisasi industri. Permasalahan sektor industri ini membuat banyak negara melakukan bajak membajak dalam membeli alat kesehatan," tandasnya.
(ven)