Genjot Transformasi Digital, PLN Gandeng Microsoft
A
A
A
JAKARTA - Sejalan dengan tantangan bisnis yang dihadapi, PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan kapabilitasnya dengan melakukan transformasi digital. Dalam proses transformasi ini, PLN terbuka untuk bekerja sama dengan banyak mitra untuk percepatannya.
Salah satu mitra yang digandeng PLN untuk menjalankan program tranformasi digital adalah perusahaan teknologi Microsoft. Kemitraan tersebut bertujuan meningkatkan kinerja layanan PLN kepada pelanggan dan masyarakat.
Kerja sama ditandatangani dalam suatu nota kesepahaman antara Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izme, disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Presiden Microsoft Asia Pasifik Andrea Della Mattea.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, kerja sama transformasi digital dengan Microsoft sangat penting artinya bagi PLN ke depan. Sebagai perusahaan di bidang energi, PLN memerlukan transformasi digital dalam proses bisnisnya, mulai dari sisi pembangkitan sampai dengan pelayanan pelanggan. Microsoft dinilai sebagai mitra strategis yang tepat.
"PLN itu mengaliri listrik dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Aset kami tersebar dan jumlah pelanggan kami lebih kurang 75 juta sehingga transformasi digital menjadi suatu keharusan," ujar Zulkifli di Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Dalam perjanjian kesepahaman ini, Microsoft akan menyediakan solusi teknologi digital yang paling dibutuhkan oleh PLN dalam memodernisasi data, melakukan analisis, dan membangun sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam ekosistem perusahaan untuk menciptakan sistem Smart Utilities yang akan meningkatkan kapasitas dan kemampuan PLN dalam melayani pelanggan.
Selain itu, kerja sama juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital dan konsep kerja modern di lingkungan PLN sehingga menghasilkan budaya kerja dengan kinerja yang tinggi dan terukur. Termasuk di dalamnya adalah memodernisasi infrastruktur dan aplikasi yang digunakan di lingkungan PLN.
Nota Kesepahaman antara PLN dengan Microsoft bersifat tidak mengikat dan tidak menimbulkan kewajiban hukum pada kedua belah pihak, dan biaya yang timbul atas kerja sama ini ditanggung oleh masing-masing pihak.
"Kami juga menyepakati perjanjian kerahasiaan data di masing-masing dari kami, sehingga perjanjian ini dapat melindungi masing-masing pihak dan sekaligus melindungi data-data pelanggan dari risiko-risiko tidak diinginkan yang merugikan PLN maupun pelanggan," jelas Zulkifli.
Menteri BUMN, Erick Thohir berharap kerja sama antara PLN dan Microsoft dapat menghasilkan terobosan untuk meningkatkan kinerja PLN. "Dalam lima pilar BUMN yang telah kita sepakati salah satunya adalah teknologi. Dengan partnership PLN dengan microsoft, kami berharap ini bisa menjadi breakthrough. Contoh efisiensi smart meter, smart grid distribution, juga di procurement," ucap Erick.
Salah satu mitra yang digandeng PLN untuk menjalankan program tranformasi digital adalah perusahaan teknologi Microsoft. Kemitraan tersebut bertujuan meningkatkan kinerja layanan PLN kepada pelanggan dan masyarakat.
Kerja sama ditandatangani dalam suatu nota kesepahaman antara Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izme, disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Presiden Microsoft Asia Pasifik Andrea Della Mattea.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, kerja sama transformasi digital dengan Microsoft sangat penting artinya bagi PLN ke depan. Sebagai perusahaan di bidang energi, PLN memerlukan transformasi digital dalam proses bisnisnya, mulai dari sisi pembangkitan sampai dengan pelayanan pelanggan. Microsoft dinilai sebagai mitra strategis yang tepat.
"PLN itu mengaliri listrik dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Aset kami tersebar dan jumlah pelanggan kami lebih kurang 75 juta sehingga transformasi digital menjadi suatu keharusan," ujar Zulkifli di Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Dalam perjanjian kesepahaman ini, Microsoft akan menyediakan solusi teknologi digital yang paling dibutuhkan oleh PLN dalam memodernisasi data, melakukan analisis, dan membangun sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam ekosistem perusahaan untuk menciptakan sistem Smart Utilities yang akan meningkatkan kapasitas dan kemampuan PLN dalam melayani pelanggan.
Selain itu, kerja sama juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital dan konsep kerja modern di lingkungan PLN sehingga menghasilkan budaya kerja dengan kinerja yang tinggi dan terukur. Termasuk di dalamnya adalah memodernisasi infrastruktur dan aplikasi yang digunakan di lingkungan PLN.
Nota Kesepahaman antara PLN dengan Microsoft bersifat tidak mengikat dan tidak menimbulkan kewajiban hukum pada kedua belah pihak, dan biaya yang timbul atas kerja sama ini ditanggung oleh masing-masing pihak.
"Kami juga menyepakati perjanjian kerahasiaan data di masing-masing dari kami, sehingga perjanjian ini dapat melindungi masing-masing pihak dan sekaligus melindungi data-data pelanggan dari risiko-risiko tidak diinginkan yang merugikan PLN maupun pelanggan," jelas Zulkifli.
Menteri BUMN, Erick Thohir berharap kerja sama antara PLN dan Microsoft dapat menghasilkan terobosan untuk meningkatkan kinerja PLN. "Dalam lima pilar BUMN yang telah kita sepakati salah satunya adalah teknologi. Dengan partnership PLN dengan microsoft, kami berharap ini bisa menjadi breakthrough. Contoh efisiensi smart meter, smart grid distribution, juga di procurement," ucap Erick.
(fjo)