Kualitas naik, IPM RI 'cuma' turun peringkat

Kamis, 15 Desember 2011 - 14:59 WIB
Kualitas naik, IPM RI cuma turun peringkat
Kualitas naik, IPM RI 'cuma' turun peringkat
A A A
Sindonews.com - Jika dilihat dari peringkat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun ini bisa terbilang melorot cukup dalam yaitu dari peringkat 108 di tahun 2010 menjadi peringkat 124 di tahun 2011 ini. Meski menurun, nyatanya pemerintah justru mengklaim IPM Indonesia sebenarnya meningkat jika dibandingkan tahun lalu.

Pada penghitungan IPM 2010, UNDP menggunakan data pendapatan perkapita tahun 2008 dengan perhitungan terhadap 169 negara. Sementara itu untuk perhitungan di 2011, UNDP kembali mengeluarkan laporan yang memiliki perbedaan dibandingkan dengan 2010, yaitu dengan menggunakan data dari tahun 2005 dengan perhitungan terhaap 187 negara.

Dengan perubahan penghitungan itu maka IPM Indonesia tahun ini adalah 0,617 sedangkan IPM tahun 2010 lalu sebesar 0,613. Sementara itu angka harapan hidup pun meningkat menjadi 69,4 persen dari sebelumnya sebesar 68,9 persen. Maka sebenarnya IPM Indonesia telah terjadi peningkatan.

Bahkan Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik BPS Kecuk Suhariyanto menyatakan, Indonesia termasuk dalam 12 negara yang mencatatkan pertumbuhan IPM tercepat di dunia, salah satunya bersama negeri Panda, China. "Indonesia, satu dari 12 negara yang pertumbuhan IPM-nya tercepat di dunia," ungkap Kecuk dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/12/2011).

Lalu, di mana posisi Indonesia jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya? Meski diklaim meningkat, nyatanya Indonesia masih kalah kelas dengan negara papan atas di kawasan regional Asia Tenggara. Dari 11 negara ASEAN, Indonesia hanya berkutat di papan tengah alias berada di peringkat keenam. Posisi Indonesia jauh di bawah Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filiphina. Artinya Indonesia hanya lebih unggul dari Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, dan Timor Leste.

"Indonesia perlu terobosan-terobosan untuk menaikkan rating IPM dari negara-negara lain. Perlu adanya bantuan dari beberapa lembaga pemerintahan yang terkait dengan indikator untuk meningkatkan IPM tersebut," ungkap Kecuk.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Meski masih jauh dari harapan, Kecuk mengingatkan pembangunan manusia tidak bisa diukur dalam jangka pendek. "Pengukuran keberhasilan IPM sebenarnya adalah pengukuran keberhasilan manusia dalam jangka panjang, dan tidak bisa diukur dalam jangka pendek," tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4590 seconds (0.1#10.140)