Pertamina raih sertifikasi ISO
A
A
A
Sindonews.com - British Standard Institution Managemen System memberikan sertifikasi system manajemen terintegrasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007 kepada PT Pertamina (Persero).
Sertifikasi ini diraih oleh Pertamina Aviation Region II yang mencakup wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat di dalamnya termasuk Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Sertifikasi kepada Aviation Region II merupakan milestone untuk menuju sertifikasi unit aviation secara keseluruhan. Sertifikasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk membantu mencapai tujuan itu sendiri," ungkap Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo di Jakarta, Selasa (3/1/2012).
Djaelani menambahkan yang menjadi tujuan yaitu mewujudkan visi menjadi pemasar dan penyedia layanan bahan bakar penerbangan kelas dunia dengan jaringan global dan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia.
ISO 9001:2008 adalah standarisasi untuk manajemen mutu, sementara ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 adalah standarisasi untuk pengolahan health, safety adn environment dalam operasional unit bisnis. Salah satu standar dari ISO 9001:2008 adalah consumer focus.
"Diraihnya sertifikasi untuk manajemen mutu oleh pertamina, maka itu menunjukkan bahwa pertamina telah mampu menjaga sistem manajemen mutu dan operasional dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan," ucap Senior Vice President Petroleum Product Marketing & Trading PT Pertamina Iqbal Hasan, dalam pemberian sertifikasi ISO, di Jakarta.
Hasil survei selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan bahwa terdapat lima poin penting ekspektasi utama pelanggan dalam unit bisnis aviation yaitu safety, mutu produk, takaran produk, waktu layanan dan akurasi data dan informasi.
Sampai saat ini Pertamina telah mengisi 1.400 pesawat per hari dilebih dari 50 bandar udara di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara, serta memiliki lebih dari 80 jaringan penjualan di seluruh dunia.
Tahun ini pertamina mengalami peningkatan penjualan sebesar 6 persen yaitu 3,38 juta KL dibanding penjualan sebelumnya yaitu 3 juta KL.
Saat ini selain menguasai pangsa pasar domestik, unit bisnis aviasi Pertamina juga telah menembus pasar Singapura, Hongkong, Kuala lumpur, Bangkok, Dubai dan Jedah.
"Untuk itu bisnis aviasi diharapkan terus dapat mencari dan membuka peluang untuk meningkatkan pelayanan penjualan bahan bakar pesawat terbang di luar Indonesia, baik dengan melakukan network partnership ataupun menjajakinya secara fisik," tutur Iqbal hasan. (ank)
Sertifikasi ini diraih oleh Pertamina Aviation Region II yang mencakup wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat di dalamnya termasuk Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Sertifikasi kepada Aviation Region II merupakan milestone untuk menuju sertifikasi unit aviation secara keseluruhan. Sertifikasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk membantu mencapai tujuan itu sendiri," ungkap Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo di Jakarta, Selasa (3/1/2012).
Djaelani menambahkan yang menjadi tujuan yaitu mewujudkan visi menjadi pemasar dan penyedia layanan bahan bakar penerbangan kelas dunia dengan jaringan global dan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia.
ISO 9001:2008 adalah standarisasi untuk manajemen mutu, sementara ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 adalah standarisasi untuk pengolahan health, safety adn environment dalam operasional unit bisnis. Salah satu standar dari ISO 9001:2008 adalah consumer focus.
"Diraihnya sertifikasi untuk manajemen mutu oleh pertamina, maka itu menunjukkan bahwa pertamina telah mampu menjaga sistem manajemen mutu dan operasional dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan," ucap Senior Vice President Petroleum Product Marketing & Trading PT Pertamina Iqbal Hasan, dalam pemberian sertifikasi ISO, di Jakarta.
Hasil survei selama tiga tahun berturut-turut menunjukkan bahwa terdapat lima poin penting ekspektasi utama pelanggan dalam unit bisnis aviation yaitu safety, mutu produk, takaran produk, waktu layanan dan akurasi data dan informasi.
Sampai saat ini Pertamina telah mengisi 1.400 pesawat per hari dilebih dari 50 bandar udara di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara, serta memiliki lebih dari 80 jaringan penjualan di seluruh dunia.
Tahun ini pertamina mengalami peningkatan penjualan sebesar 6 persen yaitu 3,38 juta KL dibanding penjualan sebelumnya yaitu 3 juta KL.
Saat ini selain menguasai pangsa pasar domestik, unit bisnis aviasi Pertamina juga telah menembus pasar Singapura, Hongkong, Kuala lumpur, Bangkok, Dubai dan Jedah.
"Untuk itu bisnis aviasi diharapkan terus dapat mencari dan membuka peluang untuk meningkatkan pelayanan penjualan bahan bakar pesawat terbang di luar Indonesia, baik dengan melakukan network partnership ataupun menjajakinya secara fisik," tutur Iqbal hasan. (ank)
()