Impor gula baru diputuskan Februari
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah hingga kini belum memutuskan untuk melakukan impor gula dari negara lain. Saat ini stok yang ada dinilai masih cukup untuk kebutuhan selama empat bulan.
"Stok gula yang ada data terakhir 800 ribu ton lebih, kalau berdasarkan data yang ada bisa untuk empat bulan ke depan," kata Menteri Pertanian Suswono di kantornya, Jakarta, Jum'at(6/12) usai pertemuan dengan Dewan Gula Indonesia.
Suswono memastikan untuk masuk atau tidaknya gula impor sendiri baru diputuskan pada Februari 2012 mendatang. "Nanti Menko Perekonomian pada bulan Februari
sudah bisa memutuskan, prinsip Dewan Gula hanya bisa memberikan rekomendasi," jelasnya.
Masalah impor gula ini sebenarnya terus menuai penolakan terutama dari kalangan petani tebu. Selain menekan harga gula, masuknya gula rafinasi di pasaran juga cukup meresahkan petani tebu.
Berdasarkan data Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (RAPTRI), jumlah produksi gula saat ini mencapai 2,150 juta ton. jika ditambah dengan gula selundupan jumlah gula mencapai 3,495 juta ton. Sementara kebutuhan riil gula dalam negeri tahun 2011 sebanyak 2,7 juta ton.
“Jadi rencana impor tidak realistis, karena tidak melihat jumlah gula secara riil,” ungkap Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen beberapa waktu lalu.
Soemitro juga berharap pemerintah tidak mengeluarkan izin pabrik gula baru lagi. APTRI juga mendesak pemerintah segera mengumumkan hasil audit gula yang sudah dilakukan pemerintah. Hasil audit tersebut diperlukan untuk memastikan perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran distribusi dan pemasaran.
“Namun jika pemerintah tetap ngotot mendirikan pabrik gula baru, APTRI meminta pabrik baru itu menggiling tebu rakyat bukan raw sugar,” kata Soemitro.
"Stok gula yang ada data terakhir 800 ribu ton lebih, kalau berdasarkan data yang ada bisa untuk empat bulan ke depan," kata Menteri Pertanian Suswono di kantornya, Jakarta, Jum'at(6/12) usai pertemuan dengan Dewan Gula Indonesia.
Suswono memastikan untuk masuk atau tidaknya gula impor sendiri baru diputuskan pada Februari 2012 mendatang. "Nanti Menko Perekonomian pada bulan Februari
sudah bisa memutuskan, prinsip Dewan Gula hanya bisa memberikan rekomendasi," jelasnya.
Masalah impor gula ini sebenarnya terus menuai penolakan terutama dari kalangan petani tebu. Selain menekan harga gula, masuknya gula rafinasi di pasaran juga cukup meresahkan petani tebu.
Berdasarkan data Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (RAPTRI), jumlah produksi gula saat ini mencapai 2,150 juta ton. jika ditambah dengan gula selundupan jumlah gula mencapai 3,495 juta ton. Sementara kebutuhan riil gula dalam negeri tahun 2011 sebanyak 2,7 juta ton.
“Jadi rencana impor tidak realistis, karena tidak melihat jumlah gula secara riil,” ungkap Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen beberapa waktu lalu.
Soemitro juga berharap pemerintah tidak mengeluarkan izin pabrik gula baru lagi. APTRI juga mendesak pemerintah segera mengumumkan hasil audit gula yang sudah dilakukan pemerintah. Hasil audit tersebut diperlukan untuk memastikan perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran distribusi dan pemasaran.
“Namun jika pemerintah tetap ngotot mendirikan pabrik gula baru, APTRI meminta pabrik baru itu menggiling tebu rakyat bukan raw sugar,” kata Soemitro.
()