Surya Esa anggarkan capex USD15 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Surya Esa Perkasa mencatat pendapatan perseroan tahun 2011 melonjak tajam menjadi USD42 juta karena kenaikan harga LPG yang mencapai USD842 juta. Sementara belanja modal (capital expenditure/capex), perseroan menganggarkan dana sebesar USD15 juta untuk 2012 dan 2013. Anggaran tersebut berasal dari kas dan juga pinjaman yang akan digunakan untuk permodalan produksi gas.
Direktur Eksekutif Surya Esa Perkasa Vinod Laroya mengatakan, langkah peningkatan kapasitas akan dilakukan dengan mengganti mesin lama dengan teknologi baru.
Dengan demikian, kemampuan ekstrasi dari mesin tersebut meningkat menjadi 90 persen dari saat ini sebesar 60 persen. “Sementara untuk pasokan gasnya tetap,” kata dia.
Menurut Vinod, seluruh pasokan gas perseroan masih berasal dari PT Pertamina EP, yang merupakan anak usaha PT Pertamina. Dari pasokan gas bumi itu, perseroan bisa menghasilkan produksi LPG sebanyak 700.000 ton MMSCFD. Sementara untuk proses IPO, perseroan bersama penjamin emisi, PT Equator Securities, mulai melakukan proses pembentukan harga pada 9–13 Januari 2012.
Managing Director Equator Securities David Agus mengaku optimistis pasar akan menyerap saham perdana Surya Esa karena harganya menarik. Dia mengatakan, perhitungan harga menggunakan metode discounted cashflow dan bukan menggunakan acuan price to earnings ratio (PER). Metode itu digunakan karena Surya Esa memiliki penghasilan dan arus kas yang bisa diestimasikan berdasarkan kontrak penjualan LPG mereka.
“Bisnis model mereka itu variabelnya bisa dihitung semua, sehingga kami tidak menggunakan acuan PER,” katanya. (bro)
Direktur Eksekutif Surya Esa Perkasa Vinod Laroya mengatakan, langkah peningkatan kapasitas akan dilakukan dengan mengganti mesin lama dengan teknologi baru.
Dengan demikian, kemampuan ekstrasi dari mesin tersebut meningkat menjadi 90 persen dari saat ini sebesar 60 persen. “Sementara untuk pasokan gasnya tetap,” kata dia.
Menurut Vinod, seluruh pasokan gas perseroan masih berasal dari PT Pertamina EP, yang merupakan anak usaha PT Pertamina. Dari pasokan gas bumi itu, perseroan bisa menghasilkan produksi LPG sebanyak 700.000 ton MMSCFD. Sementara untuk proses IPO, perseroan bersama penjamin emisi, PT Equator Securities, mulai melakukan proses pembentukan harga pada 9–13 Januari 2012.
Managing Director Equator Securities David Agus mengaku optimistis pasar akan menyerap saham perdana Surya Esa karena harganya menarik. Dia mengatakan, perhitungan harga menggunakan metode discounted cashflow dan bukan menggunakan acuan price to earnings ratio (PER). Metode itu digunakan karena Surya Esa memiliki penghasilan dan arus kas yang bisa diestimasikan berdasarkan kontrak penjualan LPG mereka.
“Bisnis model mereka itu variabelnya bisa dihitung semua, sehingga kami tidak menggunakan acuan PER,” katanya. (bro)
()