Pembangunan proses perikanan Rp41,5 M

Kamis, 12 Januari 2012 - 18:12 WIB
Pembangunan proses perikanan Rp41,5 M
Pembangunan proses perikanan Rp41,5 M
A A A
Sindonews.com - Aceh Development Fund (ADF) mulai membangun fisik kegiatan Program Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan). Program senilai Rp41,5 miliar ini untuk membantu masyarakat pesisir di Aceh.

Manager program Terapan ADF Faisal Hadi mengatakan, setelah sempat tertunda beberapa bulan, akhirnya Bank Dunia menyetujui untuk segera memulai pembangunan fisik program tersebut.

"Kami telah memperoleh persetujuan Bank Dunia untuk memulai pembangunan fisik setelah sebelumnya dilakukan tender ulang. Rabu kemarin, juga telah ditandatangani perpanjangan masa pelaksanaan proyek hingga Agustus 2012 di kantor Bappeda Aceh," kata Faisal dalam siaran persnya, Kamis (12/1/2012).

Pembangunan fisik dimaksud adalah pembangunan pabrik es balok di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Kecamatan Meureudu, pabrik garam beryodium di Gampong Lancang, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, dan Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh.

"Selain itu juga direhabilitasi dapur garam milik petani tradisional di Lancang dan Grong-Grong Capa, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya," ujar Faisal.

Melalui program ini juga dibangun gedung pengolahan dan tempat penyimpanan ikan teri bersih di Gampong Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, Keurisi Meunasah Beureumbang, Kecamatan Jangka Buya, Pidie Jaya dan Curee Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pidie Jaya, Ramli Daud, berharap agar ADF dan mitranya terus melakukan pembinaan dan pendampingan untuk masyarakat calon penerima manfaat sehingga industri yang dibangun dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.

"Jangan sampai yang terjadi ketika proses pembangunan pasca tsunami terulang lagi. Saat itu banyak pihak yang melakukan pembangunan fisik, tetapi setelah Non Governmental Organization (NGO) pergi bangunan-bangunan itu menjadi gedung tua yang tidak terurus," katanya.

Kepala Bappeda Pidie Jaya Razali Adami berharap kepada semua kepala dinas terkait agar mendukung pembangunan fisik Program Terapan. Dengan begitu, pembangunan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

"Ini adalah program percontohan karena menggunakan dana APBN tapi dikerjakan oleh NGO,” katanya seraya berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan meskipun program Terapan nanti berakhir pada Agustus sehingga perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan.

Program Terapan merupakan suatu program berbasis masyarakat yang dilaksanakan di Pidie Jaya dan Bireuen melalui Proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi Aceh (AEDFF), yang dananya bersumber dari hibah Multi Donor Fund (MDF) di bawah koordinasi Bank Dunia.

Program Terapan dilaksanakan oleh suatu konsorsium yang terdiri dari ADF, Fakultas Teknik Unsyiah, An-Nisaa’ Center, dan Perkumpulan Bima. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6163 seconds (0.1#10.140)