Gagal panen kerek harga beras
A
A
A
Sindonews.com – Musim hujan menyebabkan banjir sejumlah wilayah Indonesia termasuk daerah penghasil beras. Hal ini menyebabkan sejumlah daerah mengalami gagal panen sehingga memicu terjadinya kenaikan harga beras.
Tak hanya di dalam negeri, kenaikan harga beras juga terjadi di sejumlah negara produsen beras seperti Thailand, Vietnam,dan India.
“Banyak petani gagal panen akibat banyaknya area persawahan terendam banjir,”ujar Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R Sempurnajaya di Jakarta kemarin.
Akibatnya, harga beras berbagai tipe naik.Harga beras tipe C4 miaslnya, kini berada pada kisaran Rp8.900 dari sebelumnya Rp8.700 per kg. Sementara Cimanuk naik menjadi Rp9.700 per kg dari sebelumnya dihargai Rp9.500 per kg. Untuk beras standar, lanjut dia, terjadi kenaikan harga menjadi Rp8.800 per kg dari sebelumnya Rp8.100 per kg.
Kenaikan harga,lanjut Syahrul, juga terjadi untuk beras di Indramayu yang kini diperdagangkan pada harga Rp7.250 per kg. Syahrul menambahkan,kenaikan harga beras juga terjadi di negara-negara produsen besar seperti Thailand, India, dan Vietnam. Namun jika dibandingkan dengan harga beras India,harga beras Vietnam dan Thailand masih lebih tinggi di pasar global.
Mengantisipasi berlanjutnya kenaikan harga beras, Badan Urusan Logistik (Bulog) terus menyalurkan beras untuk rakyat miskin (raskin) hingga mencapai 524 ribu ton pada Januari 2012.
“Kenaikan harga beras akan memberatkan pihak yang berpendapatan rendah. Maka itu, kami menyiapkan 524 ribu ton raskin di Januari 2012,” ujar Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso.
Tak hanya di dalam negeri, kenaikan harga beras juga terjadi di sejumlah negara produsen beras seperti Thailand, Vietnam,dan India.
“Banyak petani gagal panen akibat banyaknya area persawahan terendam banjir,”ujar Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R Sempurnajaya di Jakarta kemarin.
Akibatnya, harga beras berbagai tipe naik.Harga beras tipe C4 miaslnya, kini berada pada kisaran Rp8.900 dari sebelumnya Rp8.700 per kg. Sementara Cimanuk naik menjadi Rp9.700 per kg dari sebelumnya dihargai Rp9.500 per kg. Untuk beras standar, lanjut dia, terjadi kenaikan harga menjadi Rp8.800 per kg dari sebelumnya Rp8.100 per kg.
Kenaikan harga,lanjut Syahrul, juga terjadi untuk beras di Indramayu yang kini diperdagangkan pada harga Rp7.250 per kg. Syahrul menambahkan,kenaikan harga beras juga terjadi di negara-negara produsen besar seperti Thailand, India, dan Vietnam. Namun jika dibandingkan dengan harga beras India,harga beras Vietnam dan Thailand masih lebih tinggi di pasar global.
Mengantisipasi berlanjutnya kenaikan harga beras, Badan Urusan Logistik (Bulog) terus menyalurkan beras untuk rakyat miskin (raskin) hingga mencapai 524 ribu ton pada Januari 2012.
“Kenaikan harga beras akan memberatkan pihak yang berpendapatan rendah. Maka itu, kami menyiapkan 524 ribu ton raskin di Januari 2012,” ujar Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso.
()