Target penjualan motor optimis naik 10%
![Target penjualan motor...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2012/01/17/33/558842/dkpDeqh02w.jpg)
Target penjualan motor optimis naik 10%
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan, hingga saat ini belum mengoreksi target peningkatan penjualan pada tahun ini yang sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu.
AISI mencatat, realisasi penjualan sepeda motor hingga akhir tahun lalu adalah sekitar 8,01 juta unit. Adapun penjualan lima terbesar yakni Honda sebesar 4,27 juta unit, Yamaha 3,13 juta unit, Suzuki 493.095 unit, Kawasaki 95.108 unit, dan TVS 13.994 unit.
Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata mengatakan, target tersebut akan tercapai apabila didukung oleh sejumlah faktor utama yakni kredit tidak macet, nilai tukar rupiah terhadap dolar stabil, serta suku bunga dan laju inflasi terkendali.
“Setiap tahun kita harapkan peningkatan 10 persen. Tahun ini masih optimis 10 persen,” kata Gunadi di Jakarta kemarin.
Dia berharap, pemerintah tidak mengeluarkan sejumlah kebijakan yang akan menghambat penjualan sepeda motor.
“Tapi kita harus perhatikan masalah yang timbul di dalam negeri misalnya koreksi dari BI soal uang muka pemberian kredit, inflasi seberapa besar, suku bunga tidak tahu akan bertahap atau tidak. Semoga tidak ada kebijakan khusus yang menekan laju pertumbuhan sepeda motor karena merupakan transportasi utama pengganti jenis kendaraan lainnya,” jelasnya.
Dia mengaku, melambatnya ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa tidak akan berdampak terhadap penjualan sepeda motor. Pasalnya, hingga saat ini, Indonesia belum mengekspor sepeda motor ke dua wilayah itu. Selama ini, ekspor sepeda motor ke sejumlah negara hanya 20 persen. Sisanya yang 80 persen dijual di pasar domestik.
“Krisis saya harap tidak jadi masalah. Karena kaitannya sepeda motor langsung dengan itu tidak ada. Ekspor kita itu Eropa tidak ada. Soal likuiditas, saya tidak bisa mengatakan tidak ada dampaknya. Tapi seberapa besar dampaknya itu masalah lain,” jelasnya.
Dia menambahkan, penjualan pada tahun lalu agak sedikit terhambat akibat banjir Thailand yang menganggu pasokan sepeda motor ke Indonesia .
“Pengaruhnya tidak langsung. Importasi motor utuh (Completely Built Up/CBU) dari Thailand hanya puluhan ribu unit. Untuk tahun ini, saya belum tahu dampaknya banjir seperti apa,” ucapnya. (ank)
AISI mencatat, realisasi penjualan sepeda motor hingga akhir tahun lalu adalah sekitar 8,01 juta unit. Adapun penjualan lima terbesar yakni Honda sebesar 4,27 juta unit, Yamaha 3,13 juta unit, Suzuki 493.095 unit, Kawasaki 95.108 unit, dan TVS 13.994 unit.
Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata mengatakan, target tersebut akan tercapai apabila didukung oleh sejumlah faktor utama yakni kredit tidak macet, nilai tukar rupiah terhadap dolar stabil, serta suku bunga dan laju inflasi terkendali.
“Setiap tahun kita harapkan peningkatan 10 persen. Tahun ini masih optimis 10 persen,” kata Gunadi di Jakarta kemarin.
Dia berharap, pemerintah tidak mengeluarkan sejumlah kebijakan yang akan menghambat penjualan sepeda motor.
“Tapi kita harus perhatikan masalah yang timbul di dalam negeri misalnya koreksi dari BI soal uang muka pemberian kredit, inflasi seberapa besar, suku bunga tidak tahu akan bertahap atau tidak. Semoga tidak ada kebijakan khusus yang menekan laju pertumbuhan sepeda motor karena merupakan transportasi utama pengganti jenis kendaraan lainnya,” jelasnya.
Dia mengaku, melambatnya ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa tidak akan berdampak terhadap penjualan sepeda motor. Pasalnya, hingga saat ini, Indonesia belum mengekspor sepeda motor ke dua wilayah itu. Selama ini, ekspor sepeda motor ke sejumlah negara hanya 20 persen. Sisanya yang 80 persen dijual di pasar domestik.
“Krisis saya harap tidak jadi masalah. Karena kaitannya sepeda motor langsung dengan itu tidak ada. Ekspor kita itu Eropa tidak ada. Soal likuiditas, saya tidak bisa mengatakan tidak ada dampaknya. Tapi seberapa besar dampaknya itu masalah lain,” jelasnya.
Dia menambahkan, penjualan pada tahun lalu agak sedikit terhambat akibat banjir Thailand yang menganggu pasokan sepeda motor ke Indonesia .
“Pengaruhnya tidak langsung. Importasi motor utuh (Completely Built Up/CBU) dari Thailand hanya puluhan ribu unit. Untuk tahun ini, saya belum tahu dampaknya banjir seperti apa,” ucapnya. (ank)
()