Tak mau kalah, SMK Makassar bikin komputer
Jum'at, 20 Januari 2012 - 11:16 WIB

Tak mau kalah, SMK Makassar bikin komputer
A
A
A
Sindonews.com - Para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Makassar tidak kalah dengan pelajar sebayanya di beberapa SMK Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ribuan notebook, personal computer (PC), dan LCD proyektor sudah diproduksi.
Karya anak didik SMK Tri Tunggal 45 Makassar tersebut bahkan sudah dipasarkan sebanyak 1.498 unit, kemarin. Itulah sumbangsih positif anak-anak Makassar di dunia industri.
“Hanya dalam kurun waktu tiga bulan, anak-anak kami berhasil merakit 1.498 unit produk teknologi informatika yang selanjutnya akan dipasarkan ke seluruh sekolah di Sulsel,” ungkap Kepala SMK Tri Tunggal 45 Makassar Aharuddin di Makassar, kemarin.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang menghadiri penyerahan karya SMK Tri Tritunggal 45 itu, mengaku kagum. Menurutnya, kemampuan siswa SMK Tri Tunggal 45 merupakan sesuatu yang luar biasa.
“Kalian telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan,” katanya. Pihaknya bahkan akan mendorong inovasi baru yang dibuat siswa SMK tersebut, juga akan memikirkan reparasi dari produk yang dirakit.
Wali Kota juga menjanjikan jika terjadi masalah dengan produk rakitan itu, akan menyediakan service center. “Ini mendorong anak-anak untuk menghadapi masalahnya,” ujarnya.
Aharuddin menambahkan, tujuan perakitan tersebut untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan industri kreatif dan pengembangan produksi dalam negeri di bidang teknologi.
SMK Tri Tunggal 45 memang ditunjuk sebagai tim perakit teknologi berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan No 01162/DI/KP/2011.
“Sejak 2011 lalu, siswa Tri Tunggal mulai merakit komputer pada 2011.Mereka wajib menyelesaikan notebook 935 unit,PC 403 unit, dan proyektor 160 unit. Semuanya dalam waktu tiga bulan. Dalam jangka waktu itu semua komponen selesai secara utuh,” ungkapnya.
Dia mengatakan, hasil rakitan SMK tersebut sangat dibutuhkan di dunia industri. Pasalnya, semua diprogramkan terkait apa yang dibutuhkan masyarakat sekarang. Harganya pun relatif murah.Untuk notebook Rp2,2 juta, PC Rp2,4 juta,dan LCD proyektor Rp3,4 juta. Dia berharap jangan hanya digunakan di ruang lingkup SMA,tetapi juga di masyarakat luas.
Apalagi, hasil rakitannya bisa bersaing dengan produk industri. Pihaknya juga menyebutkan, ada tiga perusahaan yang bekerja sama atau menjadi mitra SMK Tri Tunggal,di antaranya PT Zyrex Indo, PT Berca Cakra, Multicom. Perusahaan itulah yang memberikan komponen untuk perakitan.
“Harapan kami, bagaimana pemerintah memberikan dukungan, baik pusat maupun pemerintah daerah,”ucapnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Makassar Ismunandar mengatakan, perakitan notebook, LCD, dan PC merupakan produk SMK yang ditugaskan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Makassar mendapatkan tugas membuat beberapa produk teknologi informatika. “Ternyata anak-anak kita mampu merakit dalam waktu singkat dan hasilnya memuaskan.
Kami akan pasarkan di lingkup pendidikan, serahkan ratusan unit kepada sekolah-sekolah di Sulsel,” paparnya.
Untuk pemasarannya, pihaknya akan memasarkan secara umum. Apalagi, semua produk tersebut dilengkapi garansi selama satu tahun setelah sampai di tangan konsumen.
“Pokoknya kami berupaya jangan ada konsumen yang dirugikan. Perlu jam terbang yang berhubungan dengan produk kami,” katanya.
Karya anak didik SMK Tri Tunggal 45 Makassar tersebut bahkan sudah dipasarkan sebanyak 1.498 unit, kemarin. Itulah sumbangsih positif anak-anak Makassar di dunia industri.
“Hanya dalam kurun waktu tiga bulan, anak-anak kami berhasil merakit 1.498 unit produk teknologi informatika yang selanjutnya akan dipasarkan ke seluruh sekolah di Sulsel,” ungkap Kepala SMK Tri Tunggal 45 Makassar Aharuddin di Makassar, kemarin.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang menghadiri penyerahan karya SMK Tri Tritunggal 45 itu, mengaku kagum. Menurutnya, kemampuan siswa SMK Tri Tunggal 45 merupakan sesuatu yang luar biasa.
“Kalian telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan,” katanya. Pihaknya bahkan akan mendorong inovasi baru yang dibuat siswa SMK tersebut, juga akan memikirkan reparasi dari produk yang dirakit.
Wali Kota juga menjanjikan jika terjadi masalah dengan produk rakitan itu, akan menyediakan service center. “Ini mendorong anak-anak untuk menghadapi masalahnya,” ujarnya.
Aharuddin menambahkan, tujuan perakitan tersebut untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan industri kreatif dan pengembangan produksi dalam negeri di bidang teknologi.
SMK Tri Tunggal 45 memang ditunjuk sebagai tim perakit teknologi berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan No 01162/DI/KP/2011.
“Sejak 2011 lalu, siswa Tri Tunggal mulai merakit komputer pada 2011.Mereka wajib menyelesaikan notebook 935 unit,PC 403 unit, dan proyektor 160 unit. Semuanya dalam waktu tiga bulan. Dalam jangka waktu itu semua komponen selesai secara utuh,” ungkapnya.
Dia mengatakan, hasil rakitan SMK tersebut sangat dibutuhkan di dunia industri. Pasalnya, semua diprogramkan terkait apa yang dibutuhkan masyarakat sekarang. Harganya pun relatif murah.Untuk notebook Rp2,2 juta, PC Rp2,4 juta,dan LCD proyektor Rp3,4 juta. Dia berharap jangan hanya digunakan di ruang lingkup SMA,tetapi juga di masyarakat luas.
Apalagi, hasil rakitannya bisa bersaing dengan produk industri. Pihaknya juga menyebutkan, ada tiga perusahaan yang bekerja sama atau menjadi mitra SMK Tri Tunggal,di antaranya PT Zyrex Indo, PT Berca Cakra, Multicom. Perusahaan itulah yang memberikan komponen untuk perakitan.
“Harapan kami, bagaimana pemerintah memberikan dukungan, baik pusat maupun pemerintah daerah,”ucapnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Makassar Ismunandar mengatakan, perakitan notebook, LCD, dan PC merupakan produk SMK yang ditugaskan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Makassar mendapatkan tugas membuat beberapa produk teknologi informatika. “Ternyata anak-anak kita mampu merakit dalam waktu singkat dan hasilnya memuaskan.
Kami akan pasarkan di lingkup pendidikan, serahkan ratusan unit kepada sekolah-sekolah di Sulsel,” paparnya.
Untuk pemasarannya, pihaknya akan memasarkan secara umum. Apalagi, semua produk tersebut dilengkapi garansi selama satu tahun setelah sampai di tangan konsumen.
“Pokoknya kami berupaya jangan ada konsumen yang dirugikan. Perlu jam terbang yang berhubungan dengan produk kami,” katanya.
()