Harga tembaga anjlok, laba Freeport terpuruk 59%
A
A
A
Sindonews.com - Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, produsen tembaga terbesar di dunia melaporkan laba dan pendapatan kuartal keempat ambles dan mengalahkan perkiraan analis setelah penjualan logam anjlok.
Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (21/1/2012), laba bersih Freeport turun 59 persen menjadi USD640 juta atau 67 sen per saham dari sebelumnya USD1,55 miliar atau USD1,63 per saham.
Bila dirata-ratakan, kesimpulan dari 19 perkiraan analis yang dikumpulkan Bloomberg, untuk keuntungan mencapai 61 sen per saham. Pendapatan tergelincir 26 persen menjadi USD4,16 miliar dari USD5,6 miliar. Serta rata-rata dari 11 perkiraan yakni USD3,84 miliar.
Saham perusahaan yang berbasis di Phoenix, Amerika Serikat (AS) ini turun 0,2 persen menjadi USD44,37 pada penutupan bursa saham waktu setempat di New York. Saham Freeport telah turun 23 persen dalam 12 bulan terakhir.
Adapun harga tembaga untuk pengiriman Maret naik 1,3 persen dan menetap di USD3,8005 per pound di Comex, New York. Padahal, harga sebelumnya mencapai USD3,8215, yang merupakan level tertingginya sejak 20 September.
"Tembaga merupakan pasar yang ketat di seluruh dunia," kata Chief Executive Officer Freeport Richard C Adkerson.
Kendati demikian, ditambahkannya, permintaan China akan tembaga tetap kuat dan Freeport melihat prospek tersebut cukup positif yang berasal dari pelanggan hilir di AS.
Pada kuartal keempat, penjualan tembaga Freeport sebesar 823 ribu pound dibandingkan dengan perkiraan perusahaan pada Desember sebesar 800 juta pound. Output pemogokan di tambang Grasberg, Indonesia lebih baik dari yang diharapkan dan perusahaan juga membantu dalam kuartal dengan waktu pengiriman. (bro)
()