Sepatu merek lokal menuju dunia

Minggu, 22 Januari 2012 - 11:54 WIB
Sepatu merek lokal menuju...
Sepatu merek lokal menuju dunia
A A A
Sindonews.com - Berawal dari ingin menonjolkan unsur Indonesia, Fauzan A Efwandaputra dan Yusuf Ramdhani mulai membuat sebuah sepatu yang bertelapak kaki peta Nusantara.

Mengusung brand Foremost, sejak 2010 dengan memproduksi apparel, seperti jaket, sepatu, hingga dompet. Fauzan yang bergerak dibidang produksi mengatakan agar sepatunya mendunia tidak hanya butuh sebuah kualitas tapi juga mempunyai daya tarik tersendiri.

"Untuk itu kita sengaja tampilkan peta Indonesia yang terlihat pada bagian bawah jika sepatu itu digabungkan, supaya siapapun yang memakainya nanti tahu bahwa sepatu ini adalah produk dari Indonesia saat mendunia. Di samping bahan dasar sepatu secara keseluruhan memang murni dari negara kita seperti kulit dari Tangerang, terus insool dari Bandung dan untuk lem kita dari Jakarta", ujarnya kepada Sindonews, Minggu (22/1/2012).

Pria asli Bandung ini menambahkan hal tersebut bukan hanya permasalahan untuk menarik konsumen untuk membeli produknya, namun yang paling penting adalah untuk menonjolkan identitas sejati pengusaha dalam produk tersebut. Sehingga sepatu tersebut sengaja memunculkan unsur Indonesia mulai dari jenis bahan dasar sampai dengan bentuk hiasan yang terlihat jelas.

Akan tetapi produk dengan unsur khas ini menurut Fauzan juga harus diiringi dengan kualitas yang dapat bersaing di dunia. "Soal kualitas, kita menawarkan insool yang jauh lebih empuk, karena kita memakai airflow insool dari dua jenis bahan yang kita gabungkan, sehingga lebih empuk. Ada juga semacam anti gesekan di bagian bawah yang memang membuat pemakai sepatu ini lebih nyaman,' tambah pria berusia 22 tahun ini.

Dengan modal awal sekitar Rp2 juta, Yusuf Ramdhani yang juga seorang pendiri Foremost serta selaku Creative Marketing Director, mengatakan dari modal yang sedikit tersebut digunakan untuk membeli kulit dan bahan-bahan lainnya dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan pesanan.

"Karena minimnya modal dulu kita sistemnya by order, jadi saat ada yang pesan sepatu baru kita bikin dan untuk awal per harinya kita bisa produksi 20 lebih sepatu dengan kualitas yang masih standar dan omsetnya mencapai Rp7,5 juta per bulan," tuturnya.

Seiring dengan bertambahnya modal, mahasiswa Universitas Padjajaran ini memberanikan diri untuk mengembangkan usaha dengan masuk pada tahap ready stok product dengan memproduksi sebanyak 40 pcs per hari dengan memanfaatan media online seperti jejaring sosial facebook dan twitter secara maksimal untuk pemasaran.

"Langkah readystok ini sebenarnya cukup beresiko, namun kita beranikan diri dan Alhamdulillah sampai akhirnya kita bisa bikin website sendiri dengan omzet mencapai Rp30 juta per bulan dan untuk bulan-bulan yang produktif seperti akhir tahun dan hari raya pasti nambah lagi," jelasnya.

Terkait segmentasi pasar, Foremost mengkhususkan pada menengah ke atas dengan harga yang dipatok untuk produk ini berkisar antara Rp400 ribu sampai dengan Rp900 ribu. Ditambah dengan produk yang limited edition dan inovasi-inovasi produk yang unik, Foremost cukup diperhitungkan di wilayah Bandung sampai saat ini.

"Kita selalu menekankan strategi yang pas untuk pasar kita, selain dari kualitas produk. Kita juga memakai model luar negeri yang menunjukkan setaraf dengan produk luar dan pemanfaatan media dan hal-hal lain yang dekat dengan pasar kita," ujar Yusuf.

Kedepannya, pemenang pertama wirausaha kreatif mandiri di tahun 2012 ini masih tetap fokus untuk produk pria yang berbahan kulit dan bercita-cita ingin meningkatkan produktifitas lebih tinggi.

"Rencana di 2012 kita ingin punya store resmi dan fendor sendiri karena saat ini sekarang fendor dan produksi masih dari orang lain. Kita inginnya punya pabrik sendiri agar lebih meningkatkan produktifitas dan lapangan kerja, serta menambah produk yang masih berbahan kulit, seperti jaket, kacamata dan jam tangan dan dalam waktu dekat kita akan buka outlet di Jakarta setelah Bandung dan Jogjakarta," pungkasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8243 seconds (0.1#10.140)