Jeli baca peluang, kunci sukses bisnis restoran

Rabu, 25 Januari 2012 - 10:24 WIB
Jeli baca peluang, kunci...
Jeli baca peluang, kunci sukses bisnis restoran
A A A
Sindonews.com - Membuka bidang usaha lain di luar kebiasaan yang ditekuni umumnya sulit dilakukan. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Indra Setiyadi (55). Pelaku usaha konstruksi ini memutuskan menggeluti bisnis kuliner sejak lima tahun silam.

Memanfaatkan aset yang dimiliki, yakni sebuah rumah peninggalan zaman Belanda di Jalan Kertanegara No 1 Kota Malang, Jawa Timur, Indra merintis usaha restoran yang diberi nama Rumah Makan (RM) Kertanegara pada Mei 2007.

Nama restoran tidak saja mengacu pada lokasi usaha, tapi juga peran penting Kertanegara pada sejarah Kota Malang. Indra mengaku dirinya bukan pencinta kuliner. Dia tertarik membangun bisnis restoran setelah melihat besarnya potensi wisata di Kota Malang, terutama wisata kuliner. Bagi Indra, potensi tersebut merupakan peluang besar yang mesti digarap. Membuka usaha restoran, kata Indra, tidak banyak membutuhkan modal besar.

”Modal utama yang harus dibangun adalah kemauan, keuletan, serta cermat membaca peluang,” kata ayah satu putra ini.

Adapun modal finansial terbesar adalah tempat berjualan. Khusus ini dia telah menyiasati dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Kendati begitu, dia enggan memaparkan total modal yang dikucurkan untuk usaha ini.

Menjalankan usaha restoran tentu tidak semudah yang dibayangkan. Berbagai strategi harus diterapkan agar pelanggan mau datang.

Dalam hal ini, RM Kertanegara berhasil merebut hati konsumen dengan mengandalkan berbagai keunggulan, di antaranya suasana makan yang nyaman, cita rasa masakan, dan konsep kejujuran dalam berbisnis.

Begitu memasuki restoran ini, pengunjung akan dibawa menikmati suasana kolonial. Pilar-pilar tinggi dipadu dengan tiang kayu yang kokoh, serta bangunan yang luas dan tinggi, membuat siapa saja merasa betah untuk berlama-lama di restoran ini.

Penataan eksterior dan interior yang cantik menggambarkan sosok Indra yang berpengalaman di bidang konstruksi serta seleranya yang tinggi terhadap sebuah hunian. Menurut Indra, desain restoran sengaja dibuat layaknya rumah tinggal.

“Tujuannya, mereka yang datang dapat menikmati makanannya seperti di rumahnya sendiri. Tidak ada kesan kaku seperti berada di restoran,” katanya.

RM Kertanegara berdiri di atas lahan seluas 900 meter per segi dan kini beroperasi tiap hari pada pukul 10.00–22.00 WIB. Hampir seluruh ruangan di dalam rumah digunakan untuk para tamu.

Bagian tersisa adalah halaman belakang dan samping rumah yang digunakan untuk dapur. Sementara halaman depan juga disulap menjadi tempat makan yang nyaman dengan bangku dan tenda cantik.

Dapur restoran sengaja dibuat dengan konsep terbuka (open kitchen). Dengan demikian, seluruh aktivitas di dalam dapur bisa dilihat oleh pengunjung. “Dapur merupakan bagian penting dari usaha ini. Konsepnya sengaja kami buat terbuka agar pengunjung mengetahui secara persis yang dilakukan para koki saat memasak,” tutur Indra.

Konsep terbuka di dalam dapur tersebut, kata dia, membuktikan ada kejujuran dalam usaha ini, yakni seluruh bahan yang digunakan serta cara memasak memang higienis dan halal.

Masakan yang disajikan di RM Kertanegara beraneka ragam, terkelompokkan dalam tiga menu besar, yakni Chinese food, Indonesian food, dan sea food. “Menu masakan di sini semuanya halal,” ujarnya.

Sejumlah strategi bisnis ini yang pada akhirnya membawa Indra meraup kesuksesan. Kini restoran di jantung Kota Malang ini mulai menjadi idola para pencinta kuliner. Para turis mancanegara pun mulai menikmati masakan khas restoran tersebut.

Bagi Indra, menjadi kebanggaan tersendiri ketika wisatawan mancanegara juga menikmati menu masakan Indonesia. “Para turis, utamanya yang usia muda, mulai tidak canggung makan sambal dan ayam bakar khas Indonesia. Tentunya ini sebuah kebanggaan,” katanya.

Selain itu, RM Kertanegara juga telah mempekerjakan 40 orang. Mereka merupakan anak-anak muda yang sangat potensial.

Dalam perjalanan waktu, Indra juga memanfaatkan bantuan modal usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bantuan modal pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha.

Dia berharap BRI tetap terus mendukungnya karena dia meyakini BRI merupakan mitra setia yang mendukung kemajuan usahanya. Keberhasilan RM Kertanegara tidak membuat Indra jumawa. Dia terus melebarkan sayap usahanya. Dia berencana membangun guest house.

Tak ubahnya bisnis restoran, usaha yang kini dalam proses pembangunan itu juga akan dinamai Kertanegara. "Kota Malang akan selalu banyak dikunjungi wisatawan dan mereka ingin bermalam di sini. Terbukti banyak guest house yang berkembang,” ucapnya.

Kesuksesan yang sudah dinikmati Indra dan keluarganya ternyata tidak lepas dari moto hidup wirausaha asli Bumi Arema ini, yakni tetap bersemangat dan bekerja.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1521 seconds (0.1#10.140)