Konsesi batu kapur hambat investasi semen

Jum'at, 27 Januari 2012 - 07:02 WIB
Konsesi batu kapur hambat...
Konsesi batu kapur hambat investasi semen
A A A
Sindonews.com - Investasi di sektor semen saat ini terhambat masalah konsesi batu kapur. Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, rencana pembangunan pabrik di Kalimatan Selatan oleh salah satu calon investor asal China yakni Anhui tidak bisa mengeksplorasi batu bara karena masih ada batu kapur terdapat batu kapur di atasnya. Perusahaan tambang batu bara terkait, kata dia, juga menolak untuk mengeksplorasi.

"Investasi dan pengembangan industri semen terhambat konsesi batu kapur. Saat mau mengeksplorasi yang pemilik batu bara tidak mau," kata Panggah di Jakarta, Kamis (26/1/2012).

Selain itu, lanjutnya, sejumlah faktor juga masih menghambat investasi di sektor semen. "Semua soal perijinan. Dari mulai Anhui sampai Lafarge mengalami masalah yang sama. Macam-macam sebabnya, seperti masyarakat tidak setuju," tandasnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono mengatakan, kendala pengadaan lahan menjadi hambatan terbesar investasi di sektor semen.

"Belum lagi, kalau lapisan batu kapurnya ada di bawah batu bara. Berarti, harus menunggu batu baranya habis. Atau, pindah ke lokasi lain. Solusi lainnya, membeli habis batu bara tersebut," kata Urip.

Padahal, lanjut dia, batu bara digunakan sebagai energi di industri semen yang hanya sekitar 15 persen terhadap total produksi.

Saat ini, lanjutnya, beberapa produsen semen sedang berencana membangun fasilitas produksi baru. Dia mencontohkan, Heidelberg (Indocement) yang berencana investasi sekitar USD500 juta di Pati.

"Ada minat dari PT Semen Baturaja yang mau membangun pabrik berkapasitas sekitar dua juta ton. Investasinya mungkin sekitar USD300 juta. Saat ini, kapasitas mereka sekitar 1,8 juta ton. Tapi, belum tahu lokasi dan kapan dimulainya," terangnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0463 seconds (0.1#10.140)