Bisnis percetakan beromzet ratusan juta rupiah

Jum'at, 27 Januari 2012 - 11:23 WIB
Bisnis percetakan beromzet ratusan juta rupiah
Bisnis percetakan beromzet ratusan juta rupiah
A A A
Sindonews.com - Berawal dari ketidaksengajaan, saat ia mulai menawarkan jasa pembuatan souvenir kepada seorang teman. Kini berkat keuletan, optimis, dan pantang menyerah Andi Arham Bunyamin. Dari bisnis yang semula kecil dan hanya melayani pesanan teman berkembang menjadi usaha percetakan yang beromzet hingga ratusan juta rupiah.

Usaha percetakan yang bernama Kretakupa Printing bermula dari ketidaksengajaan. Empat tahun silam, Arham yang saat itu duduk di bangku SMA kelas III menawarkan jasa membuat souvenir untuk temannya yang akan mengadakan kegiatan.

Untuk lebih meyakinkan, dia mengaku memiliki usaha pembuatan souvenir. Tawaran itu ternyata mendapat sambutan. Arham dipercaya membuat souvenir dan diberi dana Rp50 ribu sebagai uang muka.

Bermodal uang itulah, pria kelahiran 30 Oktober 1989 ini berupaya membuat pin untuk memenuhi pesanan temannya. Namun kebingungan justru melanda. Sebab, faktanya dia tidak memiliki peralatan untuk memproduksi pin. Apalagi ketika itu jasa pembuatan pin sangat jarang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Seminggu berselang, Arham belum juga menemukan tempat untuk memproduksi pesanan tersebut. Karena tak kunjung menemukan solusi, dia sempat berpikir untuk mengembalikan uang muka.

Di tengah keputusasaan, dia tanpa sengaja menemukan tempat pembuatan pin. Tanpa pikir panjang Arham memesan pembuatan pin di tempat itu. Belajar dari pengalaman tersebut, mahasiswa semester V Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, Makassar, tersebut memutuskan untuk memiliki usaha percetakan.

“Saya berpikir betapa sulitnya mendapatkan percetakan yang bisa membuat pin pada waktu itu, maka terpikir untuk membuat usaha sendiri sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih maksimal. Berbekal modal yang diperoleh dari keuntungan pada waktu itu, saya menekuni usaha ini sampai sekarang,” terang Arham saat ditemui di tempat usahanya di Makassar.

Arham mengungkapkan, keuntungan dari usaha pertama itu digunakan membeli alat cetak untuk memproduksi pin. Awalnya, pelanggan yang memesan produknya hanya teman-teman sekolah.

Lambat laun, pesanan semakin luas, tidak saja dari Sulawesi Selatan, tetapi juga merambah kawasan lain semisal Mataram dan Bali. Pesanan juga datang dari Surabaya. Menurut alumnus SMA Negeri V Makassar ini, banyaknya pesanan tidak lepas dari kemampuannya membaca keinginan pasar yang membutuhkan pin berkualitas dengan desain berbeda.

Bahkan Kretakupa Printing kini mempekerjakan lima anak muda bervisi dan misi sama dengannya mampu memproduksi 3.000–4.000 pin berbagai ukuran, mulai diameter 2,5 cm, 3,2 cm hingga 4,4 cm, setiap hari.

Setelah berhasil menuai keuntungan berlipat dari usahanya, pria 22 tahun ini berkesempatan mengikuti program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun 2010 silam yang digelar Bank Mandiri dan menjadi pemenang II kategori mahasiswa program diploma dan sarjana bidang industri & jasa.

Arham mengakui, mengikuti program WMM memberikan manfaat besar pada usaha yang digelutinya. Bisnis percetakannya terus berkembang. “Sebelum mengikuti program WMM omzet saya per tahun Rp40 juta sampai Rp50 juta. Namun, setelah mengikuti pelatihan, omzet mencapai lebih dari Rp120 juta per tahun,” tutur Arham.

Menurut dia, banyak ilmu yang diperoleh selama mengikuti program WMM seperti bagaimana mengembangkan usaha dengan baik dan etika dalam bisnis. Tidak hanya itu, program WMM juga selalu memberikan kesempatan kepada peserta untuk memamerkan produknya dalam event yang diselenggarakan Bank Mandiri.

Hal ini membuka peluang pasar lebih besar. Seiring perkembangan teknologi dan semakin banyaknya usaha percetakan, Arham tetap percaya diri bisa meraih pelanggan dan meraup keuntungan.

Arham tidak merasa takut bersaing lantaran dalam pelatihan WMM diajarkan, kehadiran usaha sejenis bukanlah saingan, melainkan bisa dijadikan mitra. Berbagai ilmu itulah yang menjadikan Kretakupa Printing tidak hanya eksis, tetapi juga semakin besar.

“Usaha saya sekarang tidak sekadar membuat pin, tapi ada beberapa usaha lain seperti membuat plakat, gantungan kunci karet, mug, kipas. Selain itu, saya juga menyediakan bahan baku untuk keperluan pembuatan produk percetakan, khususnya pin,” ungkap pria yang mengaku mempelajari seni desain grafis secara autodidak ini.

Ke depannya, Arham menargetkan usahanya bisa semakin dikembangkan dengan memiliki kantor yang lebih representatif sehingga semakin mendukung usahanya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7302 seconds (0.1#10.140)