NU diminta bersinergi tingkatkan kesejahteraan

Jum'at, 27 Januari 2012 - 11:24 WIB
NU diminta bersinergi...
NU diminta bersinergi tingkatkan kesejahteraan
A A A


Sindonews.com – Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengharapkan agar para pengusaha Nahdliyin bersinergi bersama dengan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kemarin, Wapres datang ke Surabaya untuk membuka NU Expo 2012 yang digelar di Grand City, Surabaya. Wapres menuturkan tidak mungkin ada satu pemerintahan yang mampu memikul tugas tersebut sendirian, tanpa bantuan dan dukungan seluruh komponen masyarakat.

Menurutnya, saat ini pemerintah sedang melaksanakan berbagai program untuk membantu masyarakat yang tertinggal. Program tersebut terbagi menjadi empat kelompok. Salah satunya program berbasis usaha kecil menengah (UKM) yang antara lain mengusung program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Selain itu, ada program-program dengan sarana khusus seperti penyediaan air bersih, perbaikan pemukiman, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.

”Saya yakin NU sebagai organisasi kaum muslim terbesar di Indonesia tentu berkepentingan agar program-program ini berhasil,” katanya.

Di antara kelompok-kelompok program tersebut, kata Boediono, tentu ada yang cocok dan sesuai dengan program NU maupun Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) yang mayoritas tergolong pengusaha kecil dan menengah. ”Disinilah sinergi dapat digarap bersama,” harapnya.

Menurutnya, NU punya potensi besar dalam bidang usaha, sebab NU mempunyai ribuan pondok pesantren se-Indonesia serta jutaan alumninya. Selain itu, banyak juga pondok pesantren yang punya usaha.

Sementara itu, panitia NU Expo 2012 menargetkan nilai transaksi hingga Rp100-Rp200 juta setiap hari. Jumlah tersebut belum lagi dari beberapa transaksi dengan perusahaan luar negeri yang juga akan ditanda tangani.

Namun beberapa target kerjasama perdagangan dengan sejumlah negara di luar negeri meleset. Hingga kemarin, kepastian kerja sama hanya baru dengan Australia senilai USD500.000 dan Amerika Serikat (AS) sekitar USD40 juta. Padahal, selain AS dan Australia, panitia menargetkan kerja sama dengan Jerman, Belanda, Belgia, Prancis, Taiwan, dan Hongkong.

Beberapa negara membatalkan rencana transaksi seperti Kanada, Jerman dan beberapa negara dari Eropa serta Timur Tengah.

Selain itu, dari jumlah stan, NU Expo 2012 yang berbarengan dengan Rembug Nasional Saudagar NU 2012 juga belum memenuhi target. Dari rencana 250 stan di dalam arena dan 50 stan di luar arena pameran, yang terealisasi hanya 190 stan.

”Pemenuhan stan sekitar 90 %, ada 8 stan yang tidak dihuni karena pada last minutes tadi malam, tiba-tiba membatalkan. Jadi seharusnya 100% full isi stan tidak bisa terpenuhi dan kami tidak bisa berbuat apa-apa karena sudah last minutes,” ujar Ketua HPN Abdul Kholik.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Agil Siraj meminta warga NU tidak hanya menjadi agen intelektual, pendidikan, dan budaya semata, tapi juga harus mampu membangun konglomerasi usaha guna menggerakkan perekonomian rakyat. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7228 seconds (0.1#10.140)