Pertamina siapkan USD1,9 M bangun infrastruktur gas

Jum'at, 27 Januari 2012 - 15:26 WIB
Pertamina siapkan USD1,9...
Pertamina siapkan USD1,9 M bangun infrastruktur gas
A A A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) siap menginvestasikan USD1,96 miliar untuk membangun infrastruktur pemenuhan pasokan kebutuhan gas bumi bagi pembangkit listrik PLN dan industri dalam negeri hingga 2014.

Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengatakan, investasi infrastruktur energi dilakukan sebagai dukungan kepada Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dalam diversifikasi energi, peningkatan industri hilir gas dan pengurangan subsidi energi di Indonesia.

Adapun investasi tersebut, dialokasikan kepada pembangunan pipa dan onshore receiving facilities Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat sebesar USD30 juta.

Rencana FSRU Jawa Tengah dan jaringan pipa Gresik-Semarang-Cirebon dengan nilai total sekira USD1,15 miliar, Regasifikasi Arun dan pemipaan Lhok Sukhon-Medan sebesar USD380 juta.

"Dan USD400 juta untuk pembangunan mini liquefied natural gas (LNG) Receiving Terminal bersama PLN di Tanjung Batu, Batakan, Balikpapan, Semberah, Bali, Pomala, Jeneponto, Tello, Minahasa dan Halmahera," ujarnya dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (27/1/2012).

Dia menjelaskan, rencana-rencana Pertamina dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi disesuaikan dengan kebijakan pemerintah sebagaimana tertuang dalam Kepmen No.0225.K/11/MEM/2010 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional 2010-2025 dan Perpres No.5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.

"Pemanfaatan gas bumi yang sangat besar cadangannya di Tanah Air, diharapkan memiliki porsi lebih dari 30 persen menggantikan minyak pada 2025," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, penyediaan infrastruktur gas bumi tersebut juga sejalan dengan Perpres No.32/2011 tentang MP3EI 2011-2025. "Dengan MP3EI diharapkan muncul dan tumbuh berkembang industri-industri baru di Tanah Air. Hal itu dipastikan akan sangat memerlukan dukungan infrastruktur, termasuk energi gas bumi," pungkasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3763 seconds (0.1#10.140)