PLTA Upper Cisokan dibangun tahun ini
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S Priatna menyebutkan, proyek pembangunan PLTA Upper Cisokan bakal terealisasi tahun ini. Hal ini mengingat progres proyek ini terus berjalan dan saat ini sudah memasuki tahapan tender yang paling lambat selesai dalam 6-7 bulan ke depan.
"Saya optimistis proyek ini bisa berjalan tahun ini karena agrement untuk loan dari World Bank sudah ditandatangani pada November tahun lalu dan sekarang memasuki tahapan tender," ucapnya.
Mengenai loan dari World Bank, Dedy mengatakan jika kucuran dana bantuannya mencapai kurang lebih USD700 juta. Angka itu sudah 85 persen dari total kebutuhan proyek ini, sedangkan sisa pembiayaannya dipenuhi dari pihak PLN.
Pola pinjaman dana dari World Bank dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini menteri keuangan. Kemudian dana itu dipinjamkan ke pihak PLN, sehingga PLN nanti yang akan membayarnya.
"Dengan pola jaminan pinjaman oleh pemerintah melalui pola subsidiary loan agrement (SLA), maka akan meringankan PLN sebab mereka mengembalikan pinjaman dengan bunga rendah," tandasnya.
Pembangunan PLTA Upper Cisokan yang lokasinya berada di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini diperkirakan menelan anggaran sebesar USD765 juta. Di mana dana itu berasal dari World Bank USD638 juta, dari pemerintah pusat USD20 juta, dan PT PLN USD107 juta.
Luas lahan yang akan terkena dampak proyek ini mencapai 804,64 hektare termasuk lahan non-kehutanan yang akan dibebaskan 234 hektare.
Tujuan pembangunan PLTA Upper Cisokan untuk menambah daya listrik dalam memenuhi permintaan akan kebutuhan tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, terutama pada saat beban puncak. PLTA ini mampu menghasilkan listrik sebesar 1.040 megawatt (MW), sedangkan PLTA Cirata kapasitasnya 1.000 MW dan PLTA Saguling 700 MW. (ank)
"Saya optimistis proyek ini bisa berjalan tahun ini karena agrement untuk loan dari World Bank sudah ditandatangani pada November tahun lalu dan sekarang memasuki tahapan tender," ucapnya.
Mengenai loan dari World Bank, Dedy mengatakan jika kucuran dana bantuannya mencapai kurang lebih USD700 juta. Angka itu sudah 85 persen dari total kebutuhan proyek ini, sedangkan sisa pembiayaannya dipenuhi dari pihak PLN.
Pola pinjaman dana dari World Bank dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini menteri keuangan. Kemudian dana itu dipinjamkan ke pihak PLN, sehingga PLN nanti yang akan membayarnya.
"Dengan pola jaminan pinjaman oleh pemerintah melalui pola subsidiary loan agrement (SLA), maka akan meringankan PLN sebab mereka mengembalikan pinjaman dengan bunga rendah," tandasnya.
Pembangunan PLTA Upper Cisokan yang lokasinya berada di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini diperkirakan menelan anggaran sebesar USD765 juta. Di mana dana itu berasal dari World Bank USD638 juta, dari pemerintah pusat USD20 juta, dan PT PLN USD107 juta.
Luas lahan yang akan terkena dampak proyek ini mencapai 804,64 hektare termasuk lahan non-kehutanan yang akan dibebaskan 234 hektare.
Tujuan pembangunan PLTA Upper Cisokan untuk menambah daya listrik dalam memenuhi permintaan akan kebutuhan tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, terutama pada saat beban puncak. PLTA ini mampu menghasilkan listrik sebesar 1.040 megawatt (MW), sedangkan PLTA Cirata kapasitasnya 1.000 MW dan PLTA Saguling 700 MW. (ank)
()