Pembatasan BBM lebih baik ditunda
A
A
A
Sindonews.com - Pembatasan BBM bersubsidi yang akan diberlakukan mulai 1 April 2012 dipastikan akan menyulut keadaan yang tidak diinginkan karena masyarakat saat ini masih tidak jujur, begitu pemerintah juga tidak jujur dengan kebijakan yang diambilnya.
"Lebih baik ditunda dulu agar tidak menyulut keadaan yang diinginkan," kata Gandung Pardiman, Ketua DPD Partai Golkar, DIY, di Bantul, DIY, Sabtu 28 Januari 2012.
Menurut Gandung, bagi Golkar sendiri kebijakan tersebut harus dikaji ulang secara sungguh-sungguh karena pemerintah masih bisa menutup subsidi BBM dari sektor lain.
"Pemerintah masih bisa mencari sumber dana lain untuk menutup subsidi BBM," tandasnya
Kebijakan dengan mengalihkan pertamak kata Gandung yang juga anggota komisi IX DPR ini sangat kental dengan kepentingan pengusaha-pengusaha besar dan yang dikorbankan adalah masyarakat kecil.
"Lebih baik ditunda dululah, ini sangat kental dengan pesanan pengusaha besar,"paparnya
Lebih lanjut Gandung menyatakan secara infrastruktur SPBU juga belum siap menjual BBM pertamax karena jika dilihat dilapangan, setiap SPBU yang ada hanya menyediakan 1 hingga 2 fasilitas untuk pertamax, yang lainnya premium dan salor.
"Kalau mau pindah ke gas, infrasrukturnya juga belum siap. Membangun SPBG tidak semudah membalik tangan. Apalagi konverter kit juga harganya mahal dan harus impor jika ingin memenuhi kebutuhan masyarakat," pungkasnya
"Lebih baik ditunda dulu agar tidak menyulut keadaan yang diinginkan," kata Gandung Pardiman, Ketua DPD Partai Golkar, DIY, di Bantul, DIY, Sabtu 28 Januari 2012.
Menurut Gandung, bagi Golkar sendiri kebijakan tersebut harus dikaji ulang secara sungguh-sungguh karena pemerintah masih bisa menutup subsidi BBM dari sektor lain.
"Pemerintah masih bisa mencari sumber dana lain untuk menutup subsidi BBM," tandasnya
Kebijakan dengan mengalihkan pertamak kata Gandung yang juga anggota komisi IX DPR ini sangat kental dengan kepentingan pengusaha-pengusaha besar dan yang dikorbankan adalah masyarakat kecil.
"Lebih baik ditunda dululah, ini sangat kental dengan pesanan pengusaha besar,"paparnya
Lebih lanjut Gandung menyatakan secara infrastruktur SPBU juga belum siap menjual BBM pertamax karena jika dilihat dilapangan, setiap SPBU yang ada hanya menyediakan 1 hingga 2 fasilitas untuk pertamax, yang lainnya premium dan salor.
"Kalau mau pindah ke gas, infrasrukturnya juga belum siap. Membangun SPBG tidak semudah membalik tangan. Apalagi konverter kit juga harganya mahal dan harus impor jika ingin memenuhi kebutuhan masyarakat," pungkasnya
()