Perkuat pasokan, Pertamina siapkan hyper terminal BBM

Minggu, 29 Januari 2012 - 19:27 WIB
Perkuat pasokan, Pertamina siapkan hyper terminal BBM
Perkuat pasokan, Pertamina siapkan hyper terminal BBM
A A A
Sindonews.com - Demi memperkuat pasokan produk Bahan Bakar Minyak (BBM), Pertamina membangun sarana dan fasilitas Hyper Terminal BBM Pulau Sambu, Kepulauan Riau.

Sarana dan fasilitas Hyper Terminal BBM yang akan dibangun di Pulau Sambu di antaranya berupa kawasan dan gudang berikat dengan kapasitas 300 ribu kiloliter (kl) dan tiga buah dermaga dengan ukuran kapal maksimal 100 ribu dead weight tons (DWT) dengan draft maksimal 18 meter yang diperkirakan menelan investasi sekitar USD50 juta setara Rp448 miliar (kurs Rp8,973).

"Proyek Hyper Terminal BBM Pulau Sambu dan Centralized Crude Terminal Lawe-lawe merupakan tahapan penting dari rencana jangka panjang Pertamina untuk menciptakan energi hub di beberapa wilayah Indonesia," terang Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun, Minggu (29/1/2012).

Selain itu, dia mengatakan, pihkanya telah akan membangun fasililitas perkantoran dan sarana Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL).

Proyek hyper terminal ini, merupakan proyek pendukung dari penerapan proyek Centralized Crude Terminal (CCT) Lawe-lawe untuk mengantisipasi kecenderungan menurunnya produksi minyak mentah domestik, keterbatasan spesifikasi minyak mentah yang dapat diolah oleh kilang, serta tingginya biaya transportasi minyak mentah impor.

"Serta fluktuasi harga minyak mentah dunia yang diselaraskan dengan rencana pengembangan kilang-kilang yang dioperasikan dan yang akan dibangun Pertamina," tambah Harun.

Dia berharap dengan adanya CCT ini fleksibilitas throughput kilang meningkat, serta semakin tingginya kualitas minyak mentah sehingga margin kilang akan semakin membaik.

Sebelumnya, Pertamina meminta dukungan Pemerintah untuk menyempurnakan regulasi bagi hasil minyak yang memberikan opsi kepada Pertamina untuk membeli minyak mentah bagian KKKS.

Upaya Pertamina untuk membeli minyak mentah bagian KKKS telah mendapatkan dukungan penuh dari Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), tetapi memang saat ini tidak ada regulasi yang mengatur hal ini dan masih diperlukan penyempurnaan regulasi agar KKKS mau menjual minyak mentah bagiannya untuk kilang dalam negeri.

Di samping telah mengirimkan surat kepada BP Migas, Pertamina juga telah mengirimkan surat permintaan pembelian minyak mentah domestik kepada seluruh KKKS yang masih mengekspor minyak mentah bagian mereka yang mencapai sekitar 210 ribu bph.

"Pertamina siap memberikan penawaran terbaik bagi KKKS tersebut," tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5239 seconds (0.1#10.140)