Dirut Aneka Dharma dicopot

Selasa, 31 Januari 2012 - 11:00 WIB
Dirut Aneka Dharma dicopot
Dirut Aneka Dharma dicopot
A A A


Sindonews.com – Direktur Utama Aneka Dharma Helmi Farid akhirnya dicopot oleh Bupati Bantul Sri Suryawidati, menyusul sorotan kalangan DPRD terhadap kinerja perusahaan daerah ini yang dinilai menurun. Sebagai penggantinya adalah Suryanto, mantan Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) Bidang Pembangunan Bantul.

”Kita lakukan penyegaran untuk kemajuan PD Aneka Dharma,” kata Ida, sapaan akrab Sri Suryawidati, usai pelantikan Dirut Aneka Dharma yang baru di ruang bupati, Senin 30 Januari 2012.

Meski dicopot dari jabatan Dirut, tapi Helmi tetap diberikan posisi sebagai Direktur Administrasi di perusahaan yang sama.

Sebelumnya, kalangan Dewan merasa jengkel dengan perusahaan daerah kebanggaan Bantul tersebut. Pasalnya, harapan untuk mencari keuntungan tidak bisa terwujud. Namun PD Aneka Dharma selalu melakukan laporan kerugian ke DPRD. Bahkan beberapa kalangan sempat mengusulkan audit kinerja direktur Aneka Dharma.

Dirut PD Aneka Dharma baru, Suryanto mengatakan, dirinya akan mengevaluasi unit-unit usaha Aneka Dharma yang kurang potensial dikembangkan. Namun, dia mengaku belum bisa menjelaskan secara detail evaluasi yang bakal dilakukannya.
”Saya kan baru saja dilantik. Mungkin minggu depan saya akan ungkapkan unit usaha mana saja yang perlu dievaluasi,” katanya.

Suryanto yakin masih banyak potensi-potensi usaha yang layak mendapatkan keuntungan besar. Akan tetapi, karena PD Aneka Dharma adalah BUMD yang terikat dengan aturan yang sangat ketat dan modalnya berasal dari APBD, maka yang terlihat di permukaan adalah kinerja sangat lambat dan tidak mampu bersaing dengan swasta.

”Ini yang harus dipahami dulu. Namun kita tetap akan melakukan perbaikan-perbaikan unit-unit usaha,” janjinya.

Sementara, anggota Komisi B DPRD Bantul Jumakir meminta unit-unit usaha di PD Aneka Dharma yang tidak prospektif sebaiknya ditutup. Dia berharap Dirut PD Aneka Dharma yang baru kreatif dengan membuka unit usaha lain yang lebih menguntungkan.

”Unit usaha seperti foto copy yang tidak lagi prospektif dihapus saja karena memboroskan anggaran,” ucapnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5917 seconds (0.1#10.140)