Pembatasan BBM tak bisa instan

Selasa, 31 Januari 2012 - 21:00 WIB
Pembatasan BBM tak bisa instan
Pembatasan BBM tak bisa instan
A A A
Sindonews.com - Pemerintah mengaku pembatasan BBM bersubsidi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan instan. Oleh karena itu, pemerintah tidak bisa menutup kemungkinan opsi kenaikan harga BBM subsidi.

"(Tanggal) 1 April kan sudah dekat sekali, kalau tidak persiapannya akan kalang kabut seperti persiapan BBG. Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG) itu tidak bisa cepat, converter kit juga tidak bisa cepat. Makanya kemarin kita ubah semua di DPR seperti Malaysia misalnya, 17 tahun dia baru selesai urusan gas. Padahal, negaranya cuma seuplik itu. Apalagi negara kita sebesar ini. Kan tidak bisa buru-buru," ungkap Menteri ESDM Jero Wacik ditemui di Istana Negara, Selasa (31/1/2012).

Karena alasan inilah, maka rapat kemarin yang digelar antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyebut adanya opsi lain yang diminta oleh DPR untuk menurunkan subsidi harga BBM.

"Sekarang kan premium itu biaya membuatnya seharga Rp8.200 (per liter) dijual dengan harga Rp4.500 (per liter) subsidinya Rp3.700, jadi kalau sekarang kalian membeli BBM premium itu per liter disubsidi Rp3.700. Sedang kita kaji
apakah bisa subsidi diturunkan apakah Rp300, Rp500, Rp1.000 atau Rp1.500 per liter," lanjutnya.

Kemarin, pemerintah dalam rapat dengar pendapat dengan DPR sudah mengibarkan tanda-tanda menunda pelaksanaan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang akan diterapkan 1 April 2012.

"Kami banyak sepakat. Jadi salah satu opsi ada APBNP. Dan diusulkan kesimpulan tadi kami kawal baik buat masyarakat. 1 April tidak terlalu mengikat. Habis ini saya mau rembukan dengan menkeu. Menurut kami sih bisa mundur tapi nanti kita lihat lagi," papar Jero. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4454 seconds (0.1#10.140)