Kredit konsumer BCA tumbuh 30%
A
A
A
Sindonews.com – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pencapaian outstanding kredit konsumer hingga akhir Desember 2011 sekitar Rp50 triliun atau tumbuh sekitar 30 persen dibandingkan periode Desember 2010.
Koenaifi menjelaskan, kredit konsumer di BCA terutama disumbang oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan porsi 50 persen, diikuti Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan porsi 40 persen dan sisanya 10 persen dari Kartu Kredit. “Belum final angkanya, tapi di atas Rp50 triliun,” ujarnya usai acara peluncuran KlikPay di Jakarta kemarin.
Menurut Henry, BCA akan tetap mempertahankan porsi kontribusi tiga segmen bisnis konsumernya. Khusus Untuk 2012, BCA mematok pertumbuhan segmen konsumer sebesar 25 persen.
“Yang menjadi lokomotif konsumer adalah penjualan automotif dan rumah dan kita tetap ke dua ini,” ungkapnya. Terkait dengan bisnis di lini kartu kredit, GM Kartu Kredit BCA Santoso menambahkan, hingga Desember 2011 untuk nilai transaksi Kartu kredit BCA (private label dan Visa/ Master) di Terminal EDC BCA mencapai sekitar Rp29 triliun.
Sementara, transaksi kartu kredit bank lain di Terminal EDC BCA mencapai sekitar Rp40 triliun. Adapun, kartu debit volumenya mencapai sekitar Rp48 triliun. Santoso menilai, dengan keluarnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Kartu Kredit, BCA akan menyesuaikan beberapa hal sehingga sedikit banyak akan berpengaruh terhadap bisnis. Tapi, pada 2012 Santoso memprediksi pertumbuhan sales volume kartu kredit akan berada di kisaran 20–25 persen.
Hingga akhir tahun 2011 pengguna kartu kredit BCA sendiri telah mencapai sekitar 2,1 juta dan diprediksi akan mencapai 2,4 juta kartu pada 2012. “Ekonomi domestik tumbuh baik dan volume akan tumbuh, selain itu customer base tumbuh juga akan tumbuh 10–15 persen,” ujarnya.
Genjot E-Commerce
Sementara, melirik potensi transaksi belanja online (electronic commerce/e-commerce), BCA akhirnya meluncurkan fasilitas pembayaran yang dinamakan KlikPay. Santoso menjelaskan, fasilitas KlikPay ini bisa dikatakan sebagai platform lokal dari format Mastercard Internet Gateway Service (MIGS) yang difasilitasi oleh Mastercard. Fasilitas KlikPay ini nantinya akan dinikmati nasabah KlikBCA (pengguna internet banking) maupun nasabah kartu kredit private label BCA Card, baik silver, gold maupun platinum.
Pada tahun pertama, kata Santoso, BCA setidaknya menargetkan sekitar 500 ribu transaksi, dengan rincian 250 ribu transaksi via kartu debit dan 250 ribu transaksi kartu kredit BCA Card.
“Kita pasang target konservatif lah. Nilainya, untuk satu item, rata-rata transaksi berkisar Rp500–Rp1 juta, tergantung produk. Jadi, nominalnya bisa dihitung seperti itu,” ungkapnya. Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA Ina Suwandi menambahkan, beberapa tahun terakhir, transaksi belanja online di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup pesat.
Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah perusahaan/merchant yang bermain pada segmen bisnis belanja onlinedan respons positif dari pengguna internet yang mulai mengalihkan pembelian barang dan jasa dari pola konvensional ke transaksi online.
Selain dapat melakukan belanja online kapan pun dan di mana pun, kata Ina, nasabah dapat menggunakan dua jenis pembayaran yaitu pembayaran dari rekening BCA dengan KlikBCA Individu dan atau dari kartu kredit BCA Card.
Hingga akhir 2011, pengguna KlikBCA individu telah mencapai angka 2,72 juta, sedangkan untuk pengguna BCA Card kurang lebih mencapai lebih dari dua juta kartu. Ina berharap, dengan diluncurkannya BCA KlikPay, jumlah pengguna maupun jumlah transaksi KlikBCA maupun BCA Card akan meningkat. Menurut Ina, dengan BCA KlikPay nasabah cukup menggunakan telepon seluler yang telah diregistrasi untuk untuk menerima kode OTP (one time password) melalui SMS sebagai pengaman transaksi.
Saat ini, sudah ada lima merchantrekanan BCA KlikPay yaitu Bhinneka.com, Blibli.com, CBN, Gudang Voucher,dan Living Social. Ina optimistis dapat menggandeng sekitar 40 merchant lain. Presiden Direktur PT Bhinneka. Com Hendrik Tio menambahkan, bagi perusahaannya, fasilitas dan sistem KlikPay ini akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui secara pasti siapa yang berbelanja dan membayar.
Sementara dari sisi konsumen, nasabah dapat semakin percaya dan berbelanja dengan aman karena sistem yang terverifikasi.“Sebelumnya tanpa fasilitas ini kita tidak tahu dia bayar. Kalau KlikPay, pasti bayar. Kalau makin aman pasti juga akan tingkatkan pembelanjaan dan tingkatkan transaksi dan bisnis kami,” tutupnya.
Koenaifi menjelaskan, kredit konsumer di BCA terutama disumbang oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan porsi 50 persen, diikuti Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan porsi 40 persen dan sisanya 10 persen dari Kartu Kredit. “Belum final angkanya, tapi di atas Rp50 triliun,” ujarnya usai acara peluncuran KlikPay di Jakarta kemarin.
Menurut Henry, BCA akan tetap mempertahankan porsi kontribusi tiga segmen bisnis konsumernya. Khusus Untuk 2012, BCA mematok pertumbuhan segmen konsumer sebesar 25 persen.
“Yang menjadi lokomotif konsumer adalah penjualan automotif dan rumah dan kita tetap ke dua ini,” ungkapnya. Terkait dengan bisnis di lini kartu kredit, GM Kartu Kredit BCA Santoso menambahkan, hingga Desember 2011 untuk nilai transaksi Kartu kredit BCA (private label dan Visa/ Master) di Terminal EDC BCA mencapai sekitar Rp29 triliun.
Sementara, transaksi kartu kredit bank lain di Terminal EDC BCA mencapai sekitar Rp40 triliun. Adapun, kartu debit volumenya mencapai sekitar Rp48 triliun. Santoso menilai, dengan keluarnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Kartu Kredit, BCA akan menyesuaikan beberapa hal sehingga sedikit banyak akan berpengaruh terhadap bisnis. Tapi, pada 2012 Santoso memprediksi pertumbuhan sales volume kartu kredit akan berada di kisaran 20–25 persen.
Hingga akhir tahun 2011 pengguna kartu kredit BCA sendiri telah mencapai sekitar 2,1 juta dan diprediksi akan mencapai 2,4 juta kartu pada 2012. “Ekonomi domestik tumbuh baik dan volume akan tumbuh, selain itu customer base tumbuh juga akan tumbuh 10–15 persen,” ujarnya.
Genjot E-Commerce
Sementara, melirik potensi transaksi belanja online (electronic commerce/e-commerce), BCA akhirnya meluncurkan fasilitas pembayaran yang dinamakan KlikPay. Santoso menjelaskan, fasilitas KlikPay ini bisa dikatakan sebagai platform lokal dari format Mastercard Internet Gateway Service (MIGS) yang difasilitasi oleh Mastercard. Fasilitas KlikPay ini nantinya akan dinikmati nasabah KlikBCA (pengguna internet banking) maupun nasabah kartu kredit private label BCA Card, baik silver, gold maupun platinum.
Pada tahun pertama, kata Santoso, BCA setidaknya menargetkan sekitar 500 ribu transaksi, dengan rincian 250 ribu transaksi via kartu debit dan 250 ribu transaksi kartu kredit BCA Card.
“Kita pasang target konservatif lah. Nilainya, untuk satu item, rata-rata transaksi berkisar Rp500–Rp1 juta, tergantung produk. Jadi, nominalnya bisa dihitung seperti itu,” ungkapnya. Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA Ina Suwandi menambahkan, beberapa tahun terakhir, transaksi belanja online di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup pesat.
Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah perusahaan/merchant yang bermain pada segmen bisnis belanja onlinedan respons positif dari pengguna internet yang mulai mengalihkan pembelian barang dan jasa dari pola konvensional ke transaksi online.
Selain dapat melakukan belanja online kapan pun dan di mana pun, kata Ina, nasabah dapat menggunakan dua jenis pembayaran yaitu pembayaran dari rekening BCA dengan KlikBCA Individu dan atau dari kartu kredit BCA Card.
Hingga akhir 2011, pengguna KlikBCA individu telah mencapai angka 2,72 juta, sedangkan untuk pengguna BCA Card kurang lebih mencapai lebih dari dua juta kartu. Ina berharap, dengan diluncurkannya BCA KlikPay, jumlah pengguna maupun jumlah transaksi KlikBCA maupun BCA Card akan meningkat. Menurut Ina, dengan BCA KlikPay nasabah cukup menggunakan telepon seluler yang telah diregistrasi untuk untuk menerima kode OTP (one time password) melalui SMS sebagai pengaman transaksi.
Saat ini, sudah ada lima merchantrekanan BCA KlikPay yaitu Bhinneka.com, Blibli.com, CBN, Gudang Voucher,dan Living Social. Ina optimistis dapat menggandeng sekitar 40 merchant lain. Presiden Direktur PT Bhinneka. Com Hendrik Tio menambahkan, bagi perusahaannya, fasilitas dan sistem KlikPay ini akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui secara pasti siapa yang berbelanja dan membayar.
Sementara dari sisi konsumen, nasabah dapat semakin percaya dan berbelanja dengan aman karena sistem yang terverifikasi.“Sebelumnya tanpa fasilitas ini kita tidak tahu dia bayar. Kalau KlikPay, pasti bayar. Kalau makin aman pasti juga akan tingkatkan pembelanjaan dan tingkatkan transaksi dan bisnis kami,” tutupnya.
()